MADIUN: Menipisnya kapasitas tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) pasien covid-19 membuat Pemkot Madiun mengubah gedung asrama haji sebagai rumah sakit lapangan (RSL) covid-19.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan, BOR Kota Madiun per Senin, 19 Juli 2021, mencapai 82 persen. Artinya, butuh penambahan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus covid-19.
"Nantinya, di asrama haji bisa untuk menampung 182 tempat tidur. Saat ini sedang dikerjakan, targetnya satu minggu selesai dan dapat digunakan," ujar Wali Kota Maidi, Selasa, 20 Juli 2021.
Nantinya, RSL Asrama Haji untuk menampung pasien covid-19 yang bergejala ringan dan sedang. Sedangkan rumah sakit yang ada, khusus untuk menampung pasien covid-19 dengan kasus berat.
BACA: PPKM Darurat Diperpanjang Lima Hari
Maidi menjelaskan, RSL di Asrama Haji akan memanfaatkan sejumlah ruangan. Mulai dari ruang asrama 2, 3, dan 4 untuk lantai atas dan bawah, guest house, dan gudang.
Dengan keberadaan RSL di asrama haji tersebut, harapannya kapasitas BOR di rumah sakit rujukan menurun. Sehingga ada relaksasi terutama bagi para tenaga kesehatan (nakes).
"Saat ini kami juga sedang menyiapkan tenaganya. Kami sudah menambah enam dokter dan 20 tenaga kesehatan. Selain itu, kami juga membuka relawan bagi yang mau," beber Maidi.
Maidi menambahkan dengan upaya itu, diharapkan bisa mengurai permasalahan yang ada mengingat tren kasusnya mengalami lonjakan selama dua bulan terakhir.
Total kasus covid-19 di Kota Madiun hingga Selasa, 20 Juli 2021, mencapai 4.677 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 3.528 orang di antaranya telah sembuh, 860 orang masih dalam pemantauan, dan 289 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Selasa ini, konfirmasi kasus baru 87 orang, sembuh 36 orang, dan meninggal dunia lima orang.
(TOM)