MAGETAN : Kasat Reskrim Polres Magetan, AKP Rudy Hidajanto, membantah keterangan Meri Eka Lestari (37) yang mengaku dirampok di rumahnya di Desa Ngariboyo, Kecamatan Ngariboyo. Dari hasil pemeriksaan, motor GL Max nopol AE 4427 SS milik suami Meri, Fendi Rahmat Biantoro (38) ternyata dipinjamkan ke teman sesama difabel.
Peminjam motor tersebut yaitu Doni Risky Ariyanto (29) warga Desa Keniten, Geneng, Ngawi, Jawa Timur. Bahkan, senjata celurit yang diceritakan Meri juga fiktif.
“Ini bukan perkara perampokan namun motor GL Max yang dilaporkan dirampok itu ternyata diberikan atau dipinjamkan ke Doni yang merupakan teman Meri. Mereka sudah kenal lama, dan saat itu hanya datang untuk mengambil motor dan BPKB,” kata AKP Rudy Hidajanto, Senin 30 Mei 2022.
Rudy menerangkan usai mendapatkan laporan dari Rosyid, yang merupakan mertua Meri, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pun, polisi langsung mencari pria yang dilaporkan merampok itu. Saat itu Doni diamankan di rumah neneknya di Desa Keniten, Geneng, Ngawi pada Sabtu 28 Mei 2022. Polisi langsung mengkonfrontir antara Doni dan Meri.
Hasilnya, rupanya Doni dan Meri saling kenal dan mereka menjalin hubungan pertemanan. Meri pun hendak memberikan motor beserta BPKB milik suaminya pada Doni secara cuma-cuma. Sebelumnya, Doni beberapa kali berkunjung ke rumah Meri.
Baca juga : Meresahkan, Perampok Bersenjata Celurit Todong Perempuan Difabel di Magetan
Namun, Rudy tak menjelaskan terkait alasan Meri memberikan motor itu tapi mengaku dirampok pada mertuanya Rosyid dan suaminya Fendy. “Mungkin ada suatu hal yang memang ingin diselesaikan sendiri tapi karena takut akhirnya mengaku dirampok,” kata Rudy.
Selain itu, dari hasil pemeriksaan juga tak ada senjata celurit yang diceritakan Meri. Semua laporan terkait perampokan dan penodongan menggunakan senjata tajam berupa celurit itu tidak benar. Doni yang saat itu datang tak melakukan pemaksaan maupun pengancaman kekerasan pada Meri. Dia hanya datang dan mengambil motor dan BPKB saja.
“Tidak ada senjata celurit. Pengakuan terkait dirampok dan ditodong celurit itu tidak seperti faktanya. Laporan perampokan ini tidak benar,” kata Rudy.
Dia membenarkan jika setelah mengetahui kronologis lengkap dan sesuai fakta, Rosyid selaku pelapor akhirnya mencabut laporannya. “Pak Rosyid hanya ingin motornya kembali, dan kami akan kembalikan motornya beserta BPKB,” katanya
(ADI)