SIDOARJO : Di tengah kekosongan kompetisi Liga 1 akibat pandemi covid-19 sejumlah pemain nasional asal Kabupaten Sidoarjo membentuk sekolah sepakbola kampung untuk anak-anak usia di bawah 16 tahun. Selain bisa mencetak bibit pemain muda sekolah ini bisa menjaga kebugaran dan kesehatan anak-anak di masa pandemi covid-19.
Latihan sepak bola di lapangan Dusun Klagen, Desa Wilayut Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo ini biasa dilakukan seminggu tiga kali setiap hari Senin, Rabu dan Jumat. Bukan sembarang latihan sepak bola ini memang adalah sekolah sepakbola yang pelatihnya adalah para pemain sepakbola nasional.
Di sekolah sepakbola kampung ini ada pelatih Rendi Irawan, Uston Nawawi, Nurul Huda dan sejumlah nama lain. Mereka sengaja membentuk sekolah sepakbola di awal Oktober kemarin untuk mengisi kesibukan anak-anak yang banyak memiliki waktu luang di rumah.
"Harapannya, latihan sepakbola bisa membuat anak-anak sehat dan bugar di masa pandemi covid-19. Tentu saja juga ada harapan lebih jauh yaitu mencetak bibit-bibit pemain sepakbola andal," kata Rendi.
Di tengah pandemi ini, mereka juga tetap menerapkan protokol kesehatan mengantisipasi penularan covid-19. Yaitu para anak Didik harus mengenakan masker sebelum masuk lapangan menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.
Warga di kawasan Desa Wilayut mengaku senang para pemain top nasional ini tetap ingat desa tanah kelahirannya. Hingga mereka mau mengajak anak-anak berlatih sepak bola.
"Saya ikut senang dan bangga dengan mereka. Sebab meski sudah jadi progfesional mereka tak lupa dengan kampung halamannya," ujar salah seorang warga, Suwadi.
Menjadi siswa di sekolah sepakbola ini juga tidak ditarik iuran mahal. Mereka hanya ditarik iuran Rp5 ribu per pertemuan dan uangnya digunakan untuk memelihara lapangan serta perlengkapan latihan.
(ADI)