GRESIK : Pemerintah Kabupaten Gresik terus mendukung program desa mandiri. Tercatat, saat ini Kota Pudak memiliki 153 desa mandiri. Sedangkan 21 desa berkembang lain ditargetkan akan naik status di tahun 2023.
"Gresik menjadi nomor 2 di Jawa Timur dan Indonesia dengan jumlah Desa Mandiri terbanyak. Hal itu berdasarkan hasil survei Indeks Desa Membangun 2022," kata Bupati Gresik, Fandi Ahmad Yani usai Launching Icon Buyos dan Ground Breaking Sport Center Desa Yosowilangun, Senin 5 Desember 2022.
Tak hanya itu, Gus Yani juga menyebut 10 Desa Mandiri di Gresik sudah menerima Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa Berdaya Pemprov Jatim. Ke-10 Desa itu terdiri atas Desa Yosowilangun, Desa Sukomulyo, Desa Giri, Desa Domas, Desa Raci Wetan, Desa Melirang, Desa Cerme Kidul, Desa Cerme Lor, Desa Balongpanggang, Desa Kedungpring.
"Desa Yosowilangun Kecamatan Manyar ini misalnya. Berhasil menarik investor guna Pengembangan Kawasan Ekonomi Desa (KED) dengan pemanfaatan tanah kas desa seluas 12.000 meter, menjadi Pusat Komplek Olahraga Terpadu dengan nilai investasi Rp7 miliar," terangnya.
Gus Yani mengakui pihaknya tengah berupaya secara simultan melakukan pengembangan dan pemberdayaan 330 desa yang kini berkategori 153 desa mandiri, 156 desa maju dan 21 desa berkembang.
baca juga : Viral Penampakan Buaya 4 Meter di Gresik, Satpolair Sisir Dermaga Petrokimia
“Pengembangan dan pembangunan desa-desa di Gresik harus melibatkan semua pihak. Ini diharapkan bisa bersinergi dengan Nawa Karsa yang jadi panduan gerak langkah Pemkab dalam membangun diri. Desa-desa Mandiri mesti semakin berdaya, 21 Desa berkembang Insya Allah 2023 bisa naik status semuanya,” terangnya.
Secara khusus Gus Yani menyatakan pihaknya kini tengah mengupayakan perencanaan dan pengembangan serta pembangunan desa-desa di Gresik bisa mensinergikan sebanyak mungkin sektor.
“Kedepan perencanaan, pengembangan dan pembangunan desa seyogyanya bisa melibatkan sejumlah pihak dengan bersinergi secara solid, baik birokrasi, perguruan tinggi, media/pers serta swasta. Langkah cerdas Desa Yosowilangun menggaet investor ini mesti bisa menginisiasi desa-desa lainnya,” katanya.
Pendekatan perencanaan dan pembangunan desa yang disebut Gus Yani itu dikenal sebagai konsep Pentahelix, pendekatan sinergi lima sector. Alumnus Fakultas Ekonomi Unair itu mengapresiasi langkah Pemdes Desa Yosowilangun Kecamatan Manyar. Letak geografis desa yang berada di kawasan kota, justru kian memantik pertumbuhan inovasi.
"Dengan menggerakkan semua sumber daya. Bahkan, menerjemahkan program Nawa Karsa Pemkab Gresik agar bisa diakses ditingkat desa," jelasnya.
Salah satu hak yang cukup menjanjikan yakni rencana pembangunan Sport Center yang berada persis di belakang balai desa. Fasilitas tersebut akan dibangun menggunakan tanahkas desa (TKD). "Bentuk optimalisasi aset desa yang baik dan progresif. Karena biasanya aset desa banyak yang mangkrak bahkan tidak menghasilkan secara nilai ekonomi," jelasnya.
Mantan Ketua DPRD Gresik ini juga berharap agar Pemerintah Provinsi memberikan dana stimulan untuk mendorong desa maju agar lebih berkembang. Khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Gresik. "Karena dengan stimulan desa yang cukup akan menjadi spirit masyarakat untuk berdaya dan semakin maju," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Yosowilangun Abdur Rosyid menegaskan launching Bumi Yosowilangun Program Desa Berdaya Provinsi Jawa Timur merupakan representasi dari program Nawa Karsa Pemerintah Gresik. "Semoga menjadi langkah awal untuk membuka investasi lain. Tentunya dengan memprioritaskan masyarakat sekitar," jelasnya.
Alhasil, komplek Sport Center sendiri mampu meraup nilai investasi sebesar Rp7 miliar. "Proses pembangunan diprediksi memakan waktu hingga 2 tahun. Semoga mampu berjalan sesuai target," tandasnya.
(ADI)