BEKASI: Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Rencananya PTM akan diberlakukan mulai 7 Februari 2022.
"Tadinya 7 Februari kita mulai pembelajaran tatap muka 100 persen tapi peningkatan kasus aktif covid-19 membuat rencana itu kembali ditunda," kata Kepala Disdik Kabupaten Bekasi, Carwinda, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 3 Februari 2022.
Dia menerangkan penundaan ini bersifat sementara hingga tingkat penyebaran virus korona terutama di lingkungan satuan pendidikan dapat dikendalikan. Selama masa tunda, pihaknya tetap memberlakukan kegiatan PTM terbatas.
"Saat ini kami masih memberlakukan tatap muka terbatas dengan kapasitas 50 persen di setiap sekolah, kecuali di sekolah tertentu yang kini tengah mendapatkan treatment dari Satgas covid-19 kita," terang dia.
Satgas Penanganan covid-19 Kabupaten Bekasi terpaksa menghentikan sementara aktivitas pembelajaran di sejumlah sekolah sampai batas waktu yang telah ditentukan. Ia mengaku kondisi serupa juga terjadi di beberapa wilayah, seperti Jakarta, karena tingkat penyebaran kasus covid-19 terus meningkat pada Februari 2022.
Carwinda berharap rencana PTM 100 persen sudah bisa diberlakukan mulai bulan depan. Syaratnya, penyebaran covid-19 di Kabupaten Bekasi dapat dikendalikan.
"Kami selalu berkoordinasi dengan Satgas covid-19 untuk minta pendapat karena mereka yang lebih tahu situasinya seperti apa," ujar dia.
Klaster sekolah pada Januari
Juru bicara Satgas Penanganan covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, mengatakan sebanyak 45 siswa terkonfirmasi positif covid-19 selama periode Januari 2022 dengan tingkat penyebaran yang hanya terjadi di beberapa sekolah.
Karena itu, Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi mengeluarkan rekomendasi untuk menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah bagi siswa yang terpapar covid-19 termasuk PTM 100 persen.
"Total ada 45 siswa yang positif covid-19, belum termasuk dua siswa SMAN 6 Tambun Selatan. Wilayah penyebarannya hanya di Kecamatan Setu, Cibitung, Babelan dan Tambun Selatan. Diduga terpapar dari klaster di luar satuan pendidikan," pungkas Alamsyah.
(UWA)