Ini Langkah yang Dilakukan Kemenhub untuk Tangani Gempa dan Tsunami di Indonesia

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez

Clicks: Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki risiko bencana geologi, seperti gempa dan tsunami. Tentunya, setiap bencana harus ditangani dengan baik. Atas dasar tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan pola tindak lanjut rencana aksi trasportasi laut untuk mendukung penanganan gempa dan tsunami di Indonesia.

Pola tindak lanjut dibagi menjadi tiga, yakni jangka pendek, menengah, dan panjang. "Jangka pendek, menjaga kehandalan kapal negara navigasi dan kapal patroli Kesatuan Penjagaan laut dan Pantai (KPLP) sebagai pendukung penanganan bencana," ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rapat koordinasi nasional penanggulangan bencana 2021 secara daring, Kamis, 4 Maret 2021, seperti dilansir dari Medcom.id.
 
Budi menyebut sebanyak 41 unit kapal disiapkan untuk mengantisipasi penanganan bencana. Yakni 7 kapal kelas I, 15 kapal kelas II, 7 kapal kelas III, 4 kapal kelas IV, dan 8 kapal kelas V.

"Kami juga menyiapkan sejumlah anak buah kapal (ABK) yang memiliki profesionalisme," beber dia.
 
Sementara itu, untuk jangka menengah, Kemenhub berusaha menambah jumlah kapal patroli KPLP. Serta meningkatkan kompetensi personel yang berjaga di stasiun Vesel Traffic Service (VTS) dan stasiun radio pantai (SROP).
 
Sedangkan untuk jangka panjang, Kemenhub akan menempatkan alat deteksi bencana milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada pelabuhan rawan bencana. Alat tersebut bakal terintegrasi dengan sistem yang dimiliki Kemenhub.
 
Budi juga membeberkan sejumlah langkah antisipasi bencana lewat transportasi udara. Salah satunya, mengupayakan bandara dapat dibangun di seluruh Indonesia dengan kapasitas minimal pesawat Hercules dapat mendarat.

"Kita akan buat panjang runway minimal 1.400 meter atau lebih agar Hercules bisa mendarat di sana dan kargo penolongan dapat masuk," tutur dia.
 
Kemenhub juga akan memastikan kesiapan peralatan operasi portable atau emergency, meningkatkan koordinasi internal dan eksternal. Serta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) handal sebagai tim reaksi cepat penanggulangan bencana.


(SYI)

Berita Terkait