SURABAYA: Universitas Airlangga Surabaya (Unair) bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur memberangkatkan Kapal Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga untuk membantu korban gempa di Sulawesi Barat (Sulbar).
"Tim akan berfokus pada penanganan medis korban gempa dan trauma healing untuk anak-anak. Serta berusaha membantu pemulihan sektor ekonomi," ujar Prof. Dr Budi Santoso, Dekan FK Unair sekaligus Koordinator Aksi Kemanusiaan Peduli Bencana, Selasa 19 Januari 2021.
Kapal rumah sakit terapung ini membawa 28 tenaga medis. Terdiri dari 2 dokter bedah, 2 dokter orthopedi, 2 dokter anastesi, 4 dokter umum, 2 apoteker, 2 perawat anastesi, 4 perawat bedah, 4 perawat umum dan 4 tenaga administrasi.
Tim medis yang dikirim ke lokasi bencana gempa Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat ini akan membantu dan berkoordinasi untuk mencukupi jumlah tenaga medis yang dibutuhkan.
"Dalam kasus gempa seperti saat ini yang paling banyak dibutuhkan adalah dokter orthopedi dan dokter bedah, " ujarnya.
Rencananya kapal rumah sakit terapung beserta tim medis akan membantu korban gempa di Sulawesi Barat selama dua minggu. Namun bisa diperpanjang menyesuaikan situasi di lokasi bencana.
"Tim medis yang diberangkatkan akan mengoptimalkan jumlah tenaga medis yang ada agar meminimalisir bahaya di saat pandemi covid-19," ujarnya.
(TOM)