SURABAYA : Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDI) Jawa Timur, Sjamsul Arief menyebut ada 13 anak di Surabaya dan Malang, meninggal dunia akibat gangguan gagal ginjal akut misterius. Adapun balita yang meninggal berada di rentang usia 1 hingga 5 tahun. Ada 24 temuan kasus gangguan ginjal akut misterius di Jawa Timur.
"Sebanyak 15 berada di Surabaya dan 9 lainnya di Malang," kata Sjamsul, Kamis 20 Oktober 2022.
Meski demkikan, dia tidak bisa memastikan apakah 24 anak tersebut merupakan warga Surabaya dan Malang saja atau ada pasien rujukan dari daerah lain. “Tidak tahu, itu data dari RSUD dr Soetomo dan RSUD Saiful Anwar. Karena dua rumah sakit tersebut yang bisa melakukan hemodialisa (terapi cuci darah) mungkin rujukan dari kabupaten atau kota lain,” kata dia.
Sjamsul memastikan, anak-anak yang masih sakit telah mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit. “Alhamdulillah sudah mulai membaik. Masih demam tapi sudah proses penyembuhan sudah observasi,” katanya.
Dia berpesan, orangtua rajin meneliti dan mengecek kondisi anak. “Anak dengan berat 10 kg air kencingnya sebanyak 30cc. Bila anak tidak buang air kecil selama enam jam, maka harus dilakukan observasi dan penelitian lebih lanjut,” katanya.
baca juga : Korban ke-134 Tragedi Kanjuruhan Tak Sadarkan Sejak Kejadian
Dia juga mengingatkan para orang tua untuk tidak sembarangan memberi obat. “Kalau anak panas, jangan dikasih sirup. Jangan tiap jam dikasih obat. Dibawa ke dokter aja dulu. Nanti dikasih puyer supaya demamnya turun,” kata dia.
(ADI)