Cacar Monyet Terus Mewabah, WHO Minta Negara di Asia Tenggara Perkuat Pengawasan

Ilustrasi - Monkeypox. (ANTARA/HO-Sutterstock). Ilustrasi - Monkeypox. (ANTARA/HO-Sutterstock).

Direktur Regional WHO Asia Tenggara Poonam Khetrapal Singh mengatakan melalui keterangan tertulis, bahwa cacar monyet telah menyebar dengan cepat ke banyak negara yang belum pernah mengalaminya. 

Secara global, lebih dari 16.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan di 75 negara. Sebanyak 3 dari 4 kasus terbaru ditemukan di India dan satu kasus dari Thailand. 

Kasus di India dialami warga negara setempat yang pulang dari Timur Tengah. Sedangkan kasus di Thailand dialami pelaku perjalanan internasional yang tinggal di negara setempat. 

Baca juga: 30 Kasus Cacar Monyet Bermula dari Sauna

Khetrapal Singh menyebut upaya antisipasi dapat difokuskan di antara populasi yang berisiko terpapar. Sebab, temuan kasus umumnya   terjadi saat hubungan seks sesama pada kaum pria. 

“Yang penting, upaya dan tindakan yang dilakukan terfokus harus sensitif, tanpa stigma atau diskriminasi," kata Khetrapal Singh, dinukil dari Antaranews.com, Senin, 25 Juli 2022. 

Dirjen WHO Tedros mengumumkan keputusan mengklasifikasikan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC). Pengumuman ini dilakukan sehari setelah ia mengadakan pertemuan komite darurat International Health Regulations (IHR) untuk meninjau wabah multinegara, Jumat, 22 Juli 2022. 

“Masih banyak yang belum diketahui tentang virus tersebut. Kita harus tetap waspada dan bersiap untuk menggelar respons intensif untuk mengurangi penyebaran cacar monyet,” ujarnya.

Baca juga: Kasus Covid di Indonesia Bertambah 5.653 Orang, 10 Orang Meninggal

Sejak awal, WHO telah mendukung negara-negara berisiko dengan memberikan panduan kesehatan masyarakat serta membangun dan memfasilitasi kapasitas pengujian di kawasan. Sementara itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan hingga saat ini belum ditemukan kasus monkeypox di Indonesia berdasarkan kanal laporan yang dibuka dari seluruh laboratorium di daerah.

Virus cacar monyet ditularkan dari hewan yang terinfeksi ke manusia melalui kontak secara tidak langsung maupun langsung. Penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan kulit atau lesi yang menular. Termasuk tatap muka, kulit ke kulit, dan droplet melalui pernapasan.

Penularan juga dapat terjadi dari bahan yang terkontaminasi seperti linen, tempat tidur, barang elektronik, pakaian, dan benda yang yang membawa partikel kulit yang tertular virus.


(UWA)

Berita Terkait