Bukan hanya Jagad, keluarga besar mantan Sekjen DPP PDIP Ir Soetjipto juga menyatakan dukungan sama terhadap paslon nomor 2 itu. Menurut mereka, Machfud Arifin merupakan sosok yang baik yang dinilai mampu memimpin Surabaya menjadi lebih maju.
"Setiap orang punya hak dan bersikap politik. Bagaimana pun beliau (Machfud Arifin) adalah orang baik. Saya sekeluarga mendukung beliau, dan mendoakan beliau semoga apa yang beliau cita-citakan menajdi Wali Kota Surabaya semoga diijabah oleh Allah," kata pria yang akrab disapa Seno ini.
Perbedaan sikap politik dengan partainya ini, kata Seno suatu kewajaran. Dia menegaskan bahwa keluarganya sudah diajarkan untuk bersikap dinamis dalam berpolitik. Menurutnya, perbedaan merupakan bentuk pembelajaran sikap politis.
"Yang dipertanyakan itu posisi WS (Wisnu Sakti Buana ). Sikap saya dengan WS bisa berbeda. WS itu orang secara ideologis dididik untuk taat kepada partai. Sedangkan saya sebagai keluarga boleh dong bersikap berbeda. Sebagai bentuk pembelajaran," katanya.
Perbedaan sikap politik Seno ini bukan tanpa alasan. Dia mengaku, sikapnya ini merupakan bentuk kritik terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismahari yang dinilai sudah tidak lagi melihat sejarah dan ideologi partai dan marwah partai.
Seno menegaskan, meski pun dirinya mengalihkan dukungan kepada Paslon nomor 2 Machfud Arifin-Mujiaman, namun tidak pindah dari PDIP.
"Sikap politik saya apakah saya pindah partai? Tidak. Saya tetap di PDI Perjuangan. Sikap politik saya itu sebagai pengkritisan terutama kepada Bu Risma yang saya lihat sudah tidak lagi melihat sejarah, ideologi dan marwah partai," katanya.
Pada kesempatan itu, Seno mengucapkan terima kasih kepada Machfud Arifin yang telah menyempatkan diri berziarah ke makam kedua orang tuanya, yakni almarhum Soetjipto Soedjono dan Sudjamik Soetjipto.
"Saya mewakili keluarga saya sangat berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Machfud Arifin yang telah memberikan kehormatan kepada orang tua saya begitu besar. Saya tau beliau itu orang baik," katanya
(ADI)