Tuban: Program percepatan penurunan stunting dapat terlaksana dengan baik jika melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Camat Jenu, Yoeliani Endang Poerwati, S.Sos., MM., dalam acara Mini Lokakarya Peningkatan Program Bangga Kencana yang bertujuan mempercepat penurunan angka stunting, yang berlangsung di Pendapa Kecamatan Jenu, Kamis, 25 Juli 2024.
Yoeliani, yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Jenu, menyatakan bahwa berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Tuban turun sebesar 7,1 persen, sehingga angka prevalensi stunting di Kabupaten Tuban menjadi 17,8 persen.
“Namun dengan demikian yang diharapkan Mas Bupati angka stunting di Kabupaten Tuban adalah nol,” tegas Yoelani dikutip dari laman resmi Kabupaten Tuban, Jumat, 26 Juli 2024.
Lebih lanjut, Camat Jenu tersebut meminta agar 17 desa di Kecamatan Jenu menindaklanjuti hasil diskusi lokakarya sesuai dengan Permendes Nomor 7 Tahun 2023, yang menyebutkan bahwa salah satu alokasi dana desa dapat digunakan untuk percepatan penurunan angka stunting.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Petugas Lapangan Keluarga Berencana Kecamatan Jenu, Samsul Huda, S.H., memaparkan konsep percepatan penurunan stunting, dengan penanganan dari hulu untuk mencegah agar bayi lahir tidak stunting.
“Di Kecamatan Jenu pendampingan calon pengantin (catin) pada tahun 2023 terdapat 123 catin, terdampingi 48 catin atau 39,02 persen” ungkap Samsul.
Sementara itu, pendampingan ibu hamil di Kecamatan Jenu mencapai 265 sasaran, dengan 176 ibu hamil atau 66,42 persen terdampingi. Pendampingan untuk Baduta (0-23 bulan) di 17 desa di Kecamatan Jenu mencapai 23,21 persen dari 1.017 Baduta, dan pendampingan Balita (24-59 bulan) mencapai 7,32 persen dari 1.981 Balita.
Pada akhir kegiatan, Sekretaris Camat Jenu, Agus Setiobudi, S.Pd., berharap agar seluruh desa di Kecamatan Jenu melaksanakan program penurunan isu stunting, mengingat angka stunting di Kecamatan Jenu telah meningkat dalam 3 tahun terakhir: dari 2,09 persen pada tahun 2021, menjadi 2,79 persen pada tahun 2022, dan naik lagi menjadi 3,79 persen pada tahun 2023.
“Dari hasil diskusi mini lokakarya hari ini muncul kegiatan-kegiatan untuk menekan angka stunting khususnya di Kecamatan Jenu,” pungkasnya. pungkasnya.
(SUR)