Lebih Masif, Gubernur Khofifah Ajak Media Sosialisasikan Protokol Kesehatan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir dalam  media gathering bertema “Penanganan Covid-19 dan Kesiapan Jawa Timur dalam Memasuki New Normal Life: Strategi Komunikasi Publik, Saran, dan Masukan Insan Media”, (foto/humas) Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir dalam media gathering bertema “Penanganan Covid-19 dan Kesiapan Jawa Timur dalam Memasuki New Normal Life: Strategi Komunikasi Publik, Saran, dan Masukan Insan Media”, (foto/humas)

SURABAYA: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak komunitas pers menguatkan partipasinya dalam upaya pencegahan penyebaran virus korona (Covid-19).

Salah satunya dengan mensosialisasikan lebih masif  penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat luas. Mulai dari menggunakan masker atau face shield beserta manfaatnya, cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan sebagainya.

“Masih banyak masyarakat yang belum memahami manfaat menggunakan  masker serta face shield dan juga belum  mengetahui fungsinya. Karena itu, teman-teman media saya mohon terus  menyosialisasikannya langsung ke masyarakat,” kata Khofifah saat menjadi keynote speaker dalam acara Media Gathering, di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Jalan Darmo Surabaya, Kamis 9 Juli 2020.

Dalam   media gathering bertema “Penanganan Covid-19 dan Kesiapan Jawa Timur dalam Memasuki New Normal Life: Strategi Komunikasi Publik, Saran, dan Masukan Insan Media”, Khofifah mengingatkan pentingnya media sebagai elemen dari pentahelix yang saling mensupport untuk menyosialisasikan berbagai hal.

“Kembali kita sampaikan, pentahelix harus turun ke masyarakat dan terlibat aktif. Berarti kalau pentahelix ada awak media di dalamnya. Ada kampus di dalamnya, ada masyarakat berada dalam garda terdepan, ada pemerintah dan ada private sektor,” terang Khofifah.

Untuk menjelaskan perubahan perilaku, lanjutnya, dengan perspektif melindungi bukan hal yang mudah. Sosialisasi harus terus dilakukan secara kontinyu dan berkelanjutan sesuai dengan bahasa, adat dan budaya masyarakat.

Dicontohkan sosialisasi terhadap penggunaan masker bisa dijadikan dress code dalam berbagai kegiatan. Dengan menjadi dress code, maka bisa sebagai standar bagi masyarakat.

KPID Beri Apresiasi Media

Sementara Ketua Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Provinsi Jatim Ahmad Afif Amrullah mengatakan, sejak awal pandemi terjadi di Indonesia, KPI Pusat mengeluarkan surat edaran yang ditindaklanjuti oleh seluruh KPID di Indonesia.

“KPID Jatim sendiri segera berkoordinasi dengan seluruh lembaga penyiaran televisi dan radio yang ada di Jatim melalui jaringan. Alhamdulillah, semuanya saling peduli dan saling membantu untuk mendukung pemerintah daerah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Seperti melalui iklan layanan masyarakat dan berbagai program siaran lainnya,” katanya.

Untuk itu, lanjut Afif, KPID Jatim memberikan apresiasi khusus kepada sejumlah lembaga penyiaran yang dinilai maksimal berpartisipasi melaksanakan Surat Edaran KPI Pusat No. 156/K/31.2/03/2020 tentang Peran Serta Lembaga Penyiaran dalam Penanggulangan Persebaran wabah korona.

Penghargaan tersebut diserahkan kepada TV dan Radio.Salah satunya, Metro TV Surabaya. Selain itu juga ada Asosiasi Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Jawa Timur dan Pengurus Daerah Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jawa Timur.

 


(TOM)

Berita Terkait