MALANG : Puluhan oknum Aremania, sebutan suporter Arema FC melakukan aksi vandalisme di fasilitas milik Aji Santoso Internasional Football Academy (ASIFA) Malang. Vandalisme ini diduga dipicu kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya. Kasus aksi tak terpuji ini masih di dalami polisi.
Aksi tersebut nampak pada unggahan instagram pribadi anak Aji Santoso. Dalam video itu, nampak sekelompok suporter mendatangi sekolah sepakbola ASIFA yang ada di Perumahan Griya Shanta, Kelurahan Mojolangu, Kota Malang. Suporter Aremania meneriaki dan bernyanyi mengintimidasi, dari sisi jalan yang ada dari timur kompleks ASIFA.
Di kompleks ASIFA Malang terlihat beberapa spanduk umpatan terpasang, satu spanduk bertuliskan "Pengkhianat Kota Malang" dan satu spanduk bertuliskan "Aji Jan***" terpasang di pagar sisi utara ASIFA. Sementara sejumlah coretan-coretan juga terlihat di tembok bangunan sisi utara.
Baca juga : Berkelas, Ini Ucapan Samsul Arif Usai Robek Gawang Arema
Tak hanya itu, dua mobil operasional ASIFA berwarna putih juga tak luput dari coretan-coretan oknum suporter. Coretan yang ada hanya dibuat menggunakan spidol permanen warna hitam dan tak ada kerusakan fisik lainnya yang terlalu fatal. Pegawai Bagian Kesiswaan Maksun menjelaskan, ada sekitar 80 orang oknum suporter yang mendatangi lokasi sekitar pukul 00.00 WIB.
"Jam 12 beberapa suporter 80 suporter habis nobar dari Beji alhamdulillah corat-coret saja, masang spanduk di pagar, mobil dua, dan gedung-gedung dicoret-coret saja. Mereka datang dari barat arah Batu, melalui pintu selatan kompleks," kata Maksun.
Selain mencoret-coret, Maksun menerangkan para suporter ini hanya melakukan orasi dan bernyanyi - nyanyi di Jalan Candi Panggung Barat, yang ada di depan kompleks ASIFA. "Mereka orasi di jalan depan sini. Nggak ada pengerusakan, cuma memang anak-anak terganggu istirahatnya dan bertanya ada apa. Kalau kegiatan ASIFA pagi ini tidak ada yang terganggu, semalam ada 50 siswa," tuturnya.
Selain coret-coret sejumlah fasilitas ASIFA, oknum suporter ini juga mengambil bendera ASIFA yang terpasang di depan pintu masuk utama. Saat kejadian ia bertugas bersama satu orang temannya sebagai sekuriti tak bisa menahan karena kalah jumlah.
"Bendera ASIFA mau dibakar, tapi nggak bisa akhirnya dibawa, sempat bilang jangan ngerusak fasilitas sampai jam 1 malam itu baru bersih. Mau nyegah gimana kalah jumlah, namanya orang mabuk juga," katanya.
(ADI)