Perhatian Donatur, Stop Kirim Baju Bekas ke Korban Semeru

Tumpukan sampah dari baju bekas yang dikirim kepada para donatur yang tak bertanggung jawab (Foto / Metro TV) Tumpukan sampah dari baju bekas yang dikirim kepada para donatur yang tak bertanggung jawab (Foto / Metro TV)

LUMAJANG : Tumpukan baju bekas tak layak pakai bantuan dari donatur, membuat Posko Pengungsian di SDN 4 Supiturang, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menggunung. Baju-baju bekas tersebut menumpuk bersama sampah kardus dan plastik.

“Bantuan Baju baju itu nggak lewat kita. Tiba-tiba ada orang datang taruh baju, ketika kita kejar langsung pergi. Itu donatur yang tidak bertanggungjawab lah,” ungkap Koordinator Posko Pengungsian SDN 4 Supiturang, Muhammad Thoha Mansyur, Kamis 9 Desember 2021 sore.

Mansyur, meminta agar para donatur lebih tertib dalam menyalurkan bantuan. Yakni melalui relawan agar didata terlebih dahulu. “Jadi untuk kawan-kawan yang menuju ke lokasi bencana, jangan sampai kalian membawa pakaian yang kata kalian layak pakai. Tapi justru tidak bisa dipilih pengungsi untuk dipakai. Karena disini akan menjadi bencana selanjutnya,” tegas Mansyur.

Baca Juga : Depresi, Pria di Tuban Ditemukan Gantung Diri di Pohon Mangga

“Baju itu bekas dan tidak layak pakai. Tadi nggak sempat disentuh warga sudah kebuang. Jadi sayang. Jangan menimbulkan sampah lagi untuk donatur-donatur,” imbuhnya.

Selain tumpukan baju tak layak pakai, tumpukan sampah di posko yang digunakan untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru terlihat mulai menggunung. Pihaknya kesulitan mengelola sampah di tempat pengungsian. Sehingga sampah milik warga menumpuk.
“Masalah sampah ini kita kekurangan tim pengambilan. Mungkin bisa dibantu dari pihak Dinas Lingkungan Hidup yang terdekat, Kabupaten Malang, karena akses ke Lumajang tertutup. Mohon bantuannya,” ujarnya.

Mansyur menjelaskan, sampah yang ada di tempat pengungsian sudah empat hari tak diambil oleh petugas. Sampah terakhir kali dianmbil, Senin 6 Desember 2021 lalu.

“Sampah selama empat hari ini belum diambil. Itu sampah kita packing taruh di halaman rumah warga, jadi mengganggu banget. Hari Senin pagi sudah diambil, terus sampe sekarang belum diambil lagi,” pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait