Pembunuhan Penjual Pakaian Pasar Kapasan Surabaya Hanya Dipicu Siulan

Pelaku pembacokan juragan pakaian di Kapasan ditangkap (Foto / Istimewa) Pelaku pembacokan juragan pakaian di Kapasan ditangkap (Foto / Istimewa)

SURABAYA : Kasus pembacokan terhadap penjual pakaian di lantai II Pasar Kapasan Surabaya hingga tewas akhirnya terungkap. Dari dua pelaku yang terlibat, satu berhasil ditangkap. Pelaku yang diamankan itu bernama Choirul Rofik (21), warga asal Bangkalan, Madura yang tinggal di Kalimas Hilir, Nyamplungan, Pabean Cantikan, Kota Surabaya.

Tersangka menghabisi nyawa korban dengan seorang temannya yang kini sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO). "Identitas teman tersangka yang kini buron sudah kami kantongi. Kami imbau agar segera menyerahkan diri," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian.

Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka Rofik, ia mengaku awalnya korban yakni Slamet Mahmud (54), warga Jalan Gembong Sawah Tengah gang 1/1, Surabaya menegurnya dengan memukulkan sapu ke tubuhnya lantaran menganggap pelaku kurang sopan bersiul-siul saat di pasar. Tak terima, Rofik kemudian pulang dan menceritakan semuanya kepada pamannya. Saat ia dan pamannya kembali ke lokasi bermaksud mengklarifikasi, korban sempat salah paham dan menyerang Rofik.

BACA JUGA : Pelaku Pembacokan Juragan Pakaian di Pasar Kapasan, Ini Motifnya

Dari sinilah, terjadilah perkelahian antara korban dengan Rofik menggunakan celurit. Korban kalah setelah Rofik menyabetkan celuritnya dengan membabi buta ke tubuh Slamet. Korban kemudian tersungkur berlumuran darah. Luka bacok yang paling parah mengenai kepala dan pinggang.

Sementara korban yang terkapar tak berdaya akibat luka bacok itu akhirnya tewas meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Soewandi Surabaya. Dari penangkapan ini, penyidik menyita sejumlah barang bukti. Di antaranaya 1 unit motor Honda Beat bernopol W 3115 L (sarana), 2 celurit milik tersangka dan korban, 1 sarung celurit, 1 gagang pisau penghabisan, dan rekaman CCTV.

 


(ADI)

Berita Terkait