MAGETAN: Lonjakan kasus suspeck virus LSD (lumpy skin diease) terjadi di wilayah Magetan, Jawa Timur. Dari Januari hingga Februari tercatat mencapai 214 ekor sapi teserang suspec virus LSD. Termasuk puluhan ekor sapi yang mati di Desa Terung.
"Saat ini sebanyak 214 ekor sapi terpapar suspeck virus LSD. Sementara ada peternak lainnya masih belum melaporkan kasus penyakit tersebut ke Dinas Peternakan, " ujar Kepala Bidang Kesehatan Dinas Peternakan Magetan, dr. Budi Nur Rohman.
Merebaknya virus LSD membuat panik peternak di Magetan. Sebab, tingkat kematianya juga tinggi, mirip seperti kasus virus PMK atau penyakit mulut dan kuku yang kini sudah mulai tertangani dengan dilakukan vaksinasi.
BACA: Diseruduk Bus, Rombongan Peziarah Tabrak Bengkel di Jombang
"Untuk gejala kasus LSD ini, berbeda dengan kasus PMK. Salah satunya cirinya terdapat bentol-bentol di tubuh sapi dan mengalami penurunan nafsu makan, " jelasnya.
Saat ini, Dinas Peternakan Magaten sudah melakukan pengobatan untuk menekan angka kematian. Selain itu meminta peternak tak perlu khawatir dan panik dengan kasus Virus LSD.
"Sebab, dalam kurun waktu dua minggu gejala bentol-bentol pada tubuh sapi akan sembuh dengan tentunya perawatan dan kebersihan secara rutin untuk sapi maupun kandang, " ucapnya.
(TOM)