Inspiratif! 15 Binaan Lapas Madiun Raih Diploma 1 Teologi

Sebanyak 15 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun, Jawa Timur berhasil menyelesaikan pendidikan Diploma 1 (D1) Teologi dan menjalani upacara wisuda di aula lapas setempat, Selasa (11/6/2024). ANTARA/HO-Humas Kemenkumham Jatim Sebanyak 15 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun, Jawa Timur berhasil menyelesaikan pendidikan Diploma 1 (D1) Teologi dan menjalani upacara wisuda di aula lapas setempat, Selasa (11/6/2024). ANTARA/HO-Humas Kemenkumham Jatim

Madiun: Sebanyak 15 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun, Jawa Timur berhasil menyelesaikan pendidikan Diploma 1 (D1) Teologi. Mereka menjalani upacara wisuda di aula lapas setempat pada Selasa, 11 juni 2024.

Kalapas I Madiun, Kadek Anton Budiharta, menyatakan bahwa program D1 Teologi ini merupakan hasil kerja sama dengan Sekolah Tinggi Teologi Anugerah Indonesia (STTAI) Surabaya dan Yayasan Indonesia Bangkit Bersinar (YIBB), yang dimulai sejak pertengahan Februari 2023.

"Ini hal yang luar biasa. Kami memberikan kesempatan bagi warga binaan di Lapas I Madiun untuk tetap mendapatkan hak pendidikannya. Komitmen kami adalah untuk membangun SDM unggul dari dalam lapas guna menyiapkan mereka pada saat kembali di tengah masyarakat," ujar Kadek dikutip dari Antara, Rabu, 12 Juni 2024.

Kadek menjelaskan bahwa pembinaan ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 22 tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, yang bertujuan meningkatkan kualitas kepribadian dan kemandirian warga binaan.

"Pembinaan ini diharapkan dapat mencegah narapidana mengulangi kesalahan yang sama serta mempersiapkan mereka untuk mandiri dan berkarya setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan," tambahnya.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono, memberikan apresiasi dan merasa bangga atas kepedulian perguruan tinggi terhadap hak pendidikan warga binaan.

"Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Lapas Kelas I Madiun, Yayasan Indonesia Bangkit dan Bersinar, Sekolah Tinggi Teologi Anugerah Indonesia. Saya harapkan tidak berhenti sampai di sini. Bila perlu ada program S2 dan S3, kalau memang ada warga binaan yang pidananya panjang bisa dilanjutkan," kata Heni.

Heni berharap lapas dan rutan lainnya di Jawa Timur juga memberikan pendidikan yang layak kepada warga binaan, agar bisa menjadi bekal saat kembali ke masyarakat.

"Kesuksesan ini bisa menjadi 'role model' bagi lapas dan rutan lainnya di tingkat nasional," ujarnya.

Heni menambahkan bahwa pendidikan merupakan elemen kunci dalam pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan, yang memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri, mengurangi risiko residivisme, dan mempersiapkan diri untuk reintegrasi ke masyarakat.

"Lapas Kelas I Madiun dengan sarana dan prasarana terbatas mampu berkomitmen serius dalam penyelenggaraan pendidikan, dan ini sejalan dengan program prioritas nasional untuk membangun SDM unggul di Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur," tambah Heni.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan penyerahan sertifikat kelulusan kepada 50 santri narapidana dari Pondok Pesantren Hayatussalam yang ada di lapas setempat, termasuk empat santri tingkat lanjut, delapan santri tingkat menengah, dan 38 santri tingkat dasar.

Heni berpesan kepada para wisudawan dan santri agar mengamalkan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Acara wisuda dihadiri oleh Kakanwil Kemenkumham Jatim, perwakilan Forkopimda Kota Madiun, STTAI Surabaya, Kepala UPT Pemasyarakatan jajaran Korwil Madiun, serta keluarga dan kerabat wisudawan.

Kegiatan juga dirangkai dengan peresmian Galeri Dasa Pitutur oleh Kakanwil Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono. Galeri ini menampilkan produk kerajinan buatan warga binaan Lapas Kelas I Madiun, seperti kerajinan kayu, produk garmen seperti tas jinjing perempuan, serta produk boga seperti "frozen food" sosis dan bakso.


(SUR)

Berita Terkait