MOJOKERTO : Proses pencarian Dimas Baddar (20) yang hilang di Bukit Krapyak Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Mojokerto dihentikan. Pasalnya setelah pencarian ke tujuh hari, mahasiswa semester 3 Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra Surabaya ini tak juga ditemukan. Di hari terakhir, petugas gabungan fokus di Gua Cina dan Puthuk Puyang.
Komandan Tim Basarnas Surabaya, Octavino mengatakan, sesuai assessment, pihaknya mengirim tim membawa provider untuk melacak Handphone (HP) yang dibawa oleh korban. “Kita coba melacak signal seluler-nya,” ungkapnya, Senin 19 September 2022.
Namun sebanyak 65 orang personel gabungan belum juga menemukan keberadaan korban. Tim telah melakukan ESAR (Explore Search and Rescue) terhadap lokasi yang belum disisir. Yakni Pusung Malang.
“Untuk total jarak yang ditempuh dari pencarian ini dari peta itu sekitar 30 km. Ditambah area Tahura (Taman Hutan Raya R Soerjo) seluas 3 hektar. Pencarian ini sampai Puthuk Pundak bahkan sampai Welirang juga,” terangnya.
Namun pihaknya memastikan jika survivor tidak sampai ke Puthuk Pundak ataupun Gunung Welirang. Hal ini lantaran kondisi medan yang tidak memungkinkan apabila dilewati oleh survivor tanpa alat mountaineering yang memadai.
Rata-rata kalau 5 hari tanpa ini kan bisa hipotermia, misal membuka baju (basah karena keringat red). Namun kita cari tanda-tanda mulai dari slayer, sarung tangan, lalu sandal yang dibawa itu tidak ada sama sekali yang ditemukan oleh tim,” ujarnya.
Baca juga : Meresahkan!, Marak Teror Pelemparan Batu di Kediri
Sesuai Sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP), pencarian orang hilang atau tenggelam dihentikan apabila sudah dilakukan selama tujuh hari namun belum membuahkan hasil. Operasi pencarian akan dibuka kembali jika ada tanda-tanda keberadaan survivor.
“Pencarian sampai tujuh hari, iya (pencarian korban hilang ditutup). Tapi kalau ada tanda-tanda keberadaan korban, maka pencarian akan dibuka kembali,” jelasnya.
Sebelumnya, seorang pendaki bernama Raffi Dimas Baddar (20) dikabarkan hilang saat camping di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Korban terakhir terlihat pada, Minggu 11 September 2022 sekira pukul 05.00 WIB.
Mahasiswa asal Desa Pekoren, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan ini bersama 11 orang temannya dari Pasuruan datang ke wisata Bukit Krapyak. Rombongan datang pada, Sabtu 10 September 2022 sekira pukul 18.30 WIB.
Rombongan camping dengan mendirikan tenda di kawasan hutan petak 24C lokasi Wisata Bukit Krapyak, kelas hutan pinus masuk wilayah hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Claket, Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pacet, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan.
(ADI)