Akibat banjir ini aktivitas warga di wilayah Kwadungan mulai terganggu. Sejumlah kendaraan yang coba menerobos genangan juga mogok, terjebak banjir. Mereka harus mendorong hingga ratusan meter.
Tak hanya itu, jalur penghubung antara Kabupaten Ngawi dengan Kabupaten Madiun juga terendam. Imbasnya, lalu lintas terganggu.
“Airnya semakin tinggi. Apalagi semalam hujan cukup deras, hingga beberapa jam,” kata salah seorang warga Sumono, Selasa 3 November 2020.
Menurut Sumono, selain Kecamatan Kwadungan, dua kecamatan lain juga mulai terdampak, yakni Kecamatan Pangkur dan Geneng.
“Dua wilayah ini paling parah, ketinggian air sampai pinggang. Akibatnya beberapa jalur alternatif, penghubung Kabupaten Ngawi dan Madiun terputus,” ujarnya.
Tak hanya itu, jembatan penghubung antar wilayah di Desa Waruk Kalong, Kecamatan Kwadungan juga terpaksa ditutup warga. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya korban.
Atas kondisi warga terdampak banjir siaga. Mereka bersiap mengungsi jika sewaktu-waktu banjir bertambah parah.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati. Pasalnya, Sungai Madiun di wilayah Ngawi sudah siaga kuning. Alarm tanda bahaya bahkan telah berbunyi.
(ADI)