Pasuruan: Sebanyak 145 rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, masuk dalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah. Program ini adalah bagian dari penanganan kemiskinan ekstrem (PKE).
Rumah yang akan diperbaiki tersebar di tiga kecamatan, yaitu Puspo, Pasrepan, dan Lekok. Ketiganya merupakan wilayah dengan kantong kemiskinan ekstrem yang masih ada.
Wakil Bupati Pasuruan Abdul Mujib Imron mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemkab Pasuruan akan melakukan sosialisasi kepada warga penerima sebelum pembangunan dimulai.
Penerima manfaat juga akan mendapat pendampingan. Sehingga, dalam pembangunan rumah akan menjadi rumah yang layak huni dan sehat. Abdul Mujib berharap, banyaknya RTLH yang dibangun melalui program BSPS dapat membantu pemerintah daerah dalam mengurangi kemiskinan.
“Kalau sudah diperbaiki, maka rumahnya menjadi lebih baik. Layak huni, bersih dan sehat. Tinggal dijaga dan dirawat," ujarnya, seperti dikutip dari Medcom.id, Rabu, 6 Juli 2022.
BSPS sendiri merupakan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Program ini bertujuan mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam mewujudkan rumah layak huni.
Bantuan BSPS yang akan diberikan untuk per satu unit rumah berjumlah Rp20 juta. “Ini (BSPS) khusus untuk masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan ekstrem,” tegasnya.
Selain BSPS, sebanyak 80 RTLH di Kabupaten Pasuruan juga akan diperbaiki. Puluhan rumah itu menjadi sasaran dari program BSPS reguler dengan anggaran sama yakni sebesar Rp20 juta. Bantuan tersebut akan diberikan melalui rekening penerima.
"Ada juga yang dapat bantuan reguler. Ada 80 rumah yang juga akan diperbaiki dengan anggaran Rp 20 juta dari Kementerian PUPR. By name by address lewat rekening Bank Jatim," katanya.
(SUR)