Syuting Sinetron di Posko Pengungsian Sudah Kantongi Izin Bupati Lumajang

Salah satu adegan syuting sinetron yang diambil dari tempat pengungsian erupsi Semeru (Foto / Metro TV) Salah satu adegan syuting sinetron yang diambil dari tempat pengungsian erupsi Semeru (Foto / Metro TV)
LUMAJANG : Proses syuting sinetron di lokasi pengungsian bencana erupsi Semeru dikecam. Namun rupanya proses pembuatan sinetron berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) ini ternyata sudah mendapat izin dari Bupati dan Pemkab Lumajang. Hal itu diakui Komandan Pusat Pengendali Operasi Satgas Semeru, Mayor Inf Muhamad Tohir.

"Studio Verona Pictures selaku rumah produksi sinetron itu memang sudah acc bupati," katanya.

Hanya saja, lanjut Tohir ada prosedur yang dilanggar manajemen Verona Pictures. Sebab, izin dari bupati itu turun dengan catatan yakni harus berkoordinasi dengan Satgas Semeru. Nyatanya, pihaknya mengaku belum diajak berkoordinasi terkait syuting sinetron di lokasi pengungsian itu.

"Kami belum menerima informasi dan belum berkoordinasi dengan pihak studio Verona Pictures selaku rumah produksinya," terangnya.

Baca Juga : Usai Baliho Puan, Syuting Sinetron di Pengungsian Erupsi Semeru Dikecam

Dia mengaku tidak ada koordinasi dengan pihak Komandan Satgas terlebih dahulu, saat pelaksanaan syuting sinetron di posko pengungsian. Apalagi saat ini Gunung Semeru masih dalam status tanggap darurat bencana. "Yang bersangkutan belum berkoordinasi dengan saya. Dan ini prosedur yang disalahi," ucap Muhammad Tohir.

Menurutnya, proses syuting berjudul Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM), tersebut diakui berlangsung pada Selasa 21 Desember 2021 di posko pengungsian di Lapangan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

"Saya mendapat info syuting film kemarin di Penanggal, sudah mendapat acc Bupati Lumajang, tapi dengan catatan koordinasi dengan Dansatgas," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, video sebuah kegiatan syuting sinetron di pos pengungsian Lapangan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang beredar di media sosial. Sontak saja aksi syuting sinetron di lokasi pengungsian ini dikecam sejumlah pihak, termasuk dari relawan. Mereka dianggap tidak memiliki empati dan memanfaatkan momentum di tengah bencana.


(ADI)

Berita Terkait