BANYUWANGI : Ada situasi dan berbeda jika masuk kampung Ujung, Banyuwangi. Dulu kampung yang berada di Kelurahan Kepatihan ini terkenal dengan kampung preman atau pencopet. Namun itu dulu, sekarang kampung tersebut telah berubah menjadi kawasan religi. Menyantuni ratusan anak yatim dan kaum duafa menjadi kegiatan rutin di kampung itu.
Lokasi kampung Ujung berdekatan dengan pasar berlian dan kumpulan kios aneka onderdil kendaraan roda dua. Sepuluh tahun lalu, kampung Ujung terkenal dengan kampung yang berkonotasi buruk. Yakni kampung kumpulan preman dan pencopet.
Namun seiring waktu, seorang tokoh kampung Ujung bersama pemuda merubah pandangan masyarakat. Sekarang kampung preman ini berubah menjadi religi dengan banyak pengajian serta santuan anak yatim dan kaum duafa dilakukan secara rutin.
Baca Juga : Hati Dilanda Gelisah, Dzikir dengan Baca Ini Agar Lebih Tenang
Sebelumnya, pada tahun 2012 hanya ada 38 anak yatim yang disantuni. Sekarang sudah ada 115 anak yatim yang dirawat di kampung tersebut. Bahkan kegiatan itu sudah melepas 80 anak yatim dan disekolahkan SMA dan SMK. Tak hanya itu, pada masa pandemi ini mereka juga menyantuni anak yatim korban covid-19 kurang lebih sebanyak 15 anak.
Untuk anak yatim mereka santuni antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Lalu, menjelang hari raya mereka diberi uang Rp250 ribu untuk belanja pakaian. Untuk kaum duafa mereka santuni dengan sembako berupa beras minyak telur. Kemudian masa pandemi mereka juga melakukan gerakan sedekah nasi bungkus sahabat kampung ujung berjumlah seribu nasi bungkus.
"Nasi bungkus ini sumbangan dari donatur dan juga pesan dari para warung nasi bungkus yang terdampak masa pandemi," kata Nurjanah, pemilik warung.
Nurjanah mengatakan adanya sedekah nasi bungkus sahabat kampung ujung ini sangat membantu warung nasi bungkus setiap hari Jumat dipesan vairasi antara 50 hingga 100 nasi bungkus. Sekarang sudah ada 15 warung yang terdampak covid yang menjadi mitra sedekah nasi bungkus sahabat kampung Ujung.
Sementara itu, menurut pengurus masjid Darmin perubahan kampung ujung tidak lepas dari peran tokoh kampung ujung alm. Bambung Purwanto yang menjadi pioner dan ketua pembangunan masjid dari musola hingga menjadi masjid sekarang ini.
"Semua pengajian anak yatim kaum duafa dan sedekah nasi bungkus murni dari dana warga kampung dan donatur warga kampung ujung yang berada di luar Banyuwangi yang telah sukses dan donatur Banyuwangi sendiri," katanya.
(ADI)