Klojen: Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan inflasi pada Juli (y-o-y) tercatat turun menjadi 2,13 persen dari 2,51 persen pada Juni. Dia mengapresiasi stakeholder tingkat daerah hingga pusat yang bekerja sama mengendalikan inflasi, salah satunya Kota Malang yang menduduki peringkat ke-22 nasional.
Inflasi Kota Malang per Juli 2024 tercatat mengalami deflasi 0,01 persen secara month-to-month dan 1,83 persen secara year-on-year (y-o-y). Angka ini lebih rendah dibanding inflasi di Jawa Timur.
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan pengendalian inflasi di Kota Malang berada dalam kategori baik, Hingga akhir semester pertama 2024, dia memastikan inflasi di Kota Malang masih terkendali.
Untuk mengendalikan inflasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus mengambil langkah strategis, termasuk kerja sama antardaerah (KAD) dengan beberapa daerah di Jawa Timur. Misalnya Kabupaten Malang, Lumajang, Probolinggo, Blitar, dan Nganjuk.
KAD dibentuk sebagai solusi mengatasi kenaikan harga beberapa komoditas. Langkah strategis lainnya ialah melakukan high level meeting, operasi pasar, dan kios pangan untuk menstabilkan harga. Beberapa komoditas penting yang berpotensi mengalami kenaikan harga juga terus dipantau.
“Dari Rakornas TPID Senin lalu beberapa komoditas seperti minyak goreng, beras dan cabai rawit mengalami kenaikan harga. Itu yang harus dilakukan antisipasi,” tegas Wahyu dikutip dari laman resmi Kota Malang, 7 Agustus 2024.
(SUR)