Warga Banyak Keluhkan Sampah, Pemkot Malang Gelar Program GASS

Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM berdiskusi saat program Gerakan Angkut Sampah Sedimen (GASS) di Jalan Dr. Wahidin Kelurahan Rampal Celaket Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM berdiskusi saat program Gerakan Angkut Sampah Sedimen (GASS) di Jalan Dr. Wahidin Kelurahan Rampal Celaket
Klojen: Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) menggelar kerja bakti program Gerakan Angkut Sampah Sedimen (GASS) di Jalan Dr Wahidin, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, pada Sabtu, 20 Juli 2024. Program ini merespons laporan warga Kelurahan Rampal Celaket yang disampaikan pada kegiatan Ngobrol Mbois Ilakes (Ngombe) Senam Tahes Mbois Jumat (STMJ) sehari sebelumnya, Jumat, 19 Juli 2024.

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM menjelaskan acara Ngombe yang bertujuan menyerap aspirasi masyarakat tersebut. Dalam kegiatan tersebut warga mengeluhkan masalah banjir di RW 5 Kelurahan Rampal Celaket akibat genangan air hujan serta sumur resapan yang tidak berfungsi optimal.

"Kami juga menangani laporan tentang gril yang menghambat dan menimbulkan kecelakaan karena terlalu tinggi, yang sudah langsung kami selesaikan. Kami juga sedang menindaklanjuti masalah genangan," jelas Wahyu dikutip dari laman resmi pemerintah kota Malang, Senin, 22 Juli 2024.

Wahyu turun langsung untuk meninjau dan memimpin GASS, yang melibatkan berbagai elemen. Terutama masyarakat Rampal Celaket. 

"Saya lihat di situ juga ada jembatan peninggalan Belanda, namun kondisi lubangnya kecil, di mana dulu mungkin kondisi ini cukup untuk menampung genangan air namun seiring perkembangan saat ini tidak cukup lagi,” terang Wahyu.

Wahyu menemukan banyak sedimen yang menyumbat saluran, sehingga dilakukan normalisasi secara menyeluruh. Kemudian, peningkatan konstruksi dari buis beton menjadi saluran beton dilakukan sesuai masterplan drainase pada DAD Bunulrejo, dari Jl. Cipto – Jl. Wahidin Dalam – Jl. Panglima Sudirman sampai depan Stasiun Kota Baru pintu timur.

“Kita normalisasi dulu untuk mengurangi genangannya apabila terjadi banjir. Sambil seperti yang saya sampaikan saat pertemuan dengan warga, bahwa terkait permasalahan banjir ini tidak bisa langsung selesai dengan satu titik, namun dampaknya dari beberapa titik sehingga harus menyeluruh. Lalu kita buka masterplan drainasenya,” ungkapnya.

Dia menyebut masterplan drainase disesuaikan dengan masalah dan ketersediaan anggaran. Pembangunan drainase masuk program penanganan banjir yang seluruhnya ditargetkan rampung 2028.


(SUR)

Berita Terkait