SAMPANG : Rombongan keluarga korban bocah tenggelam di Sampang Waterpack mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), Selasa 4 Juli 2023. Mereka mengecek rekaman CCTV di lokasi kejadian. Di TKP keluarga korban menemukan fakta baru berdasarkan hasil pengamatan CCTV.
Ayah korban menyebutkan keterangan pihak Manajemen Waterpack Sampang berbeda dengan hasil Rekaman CCTV. "Setelah melihat rekaman CCTV ternyata kejadianya tidak sesui dengan keterangan pihak Waterpak," kata ayah korban, Suhan.
Sementara kuasa hukumnya Achmad Bahri menceritakan dari hasil menonton rekaman CCTV, bahwa korban tenggelam di dalam kolam cukup lama sekitar 5 menit. Setelah itu baru ditemukan, dengan kondisi sudah tidak sadarkan diri. Sedangkan, yang menemukan pertama kali yakni pihak keluarga yang sebelumnya telah mencari keberadaan korban.
baca juga : Jumlah Santri Penderita Muntaber di Bondowoso Bertambah Jadi 112 Orang
"Saat korban baru ditemukan, lifeguard datang. Jadi kronologi yang diketahui saat ini, tidak sesuai dengan pernyataan pengelola wisata saat di awal," katanya.
Atas fakta baru ini, pihak keluarga menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian Sampang. Sedangkan Owner Sampang Waterpark Toha mengatakan pihaknya secara terbuka memberikan informasi yang dibutuhkan pihak kepolisin.
"Tentunya kami juga berharap dari kami tidak ada yang ditutup tutupi, dan harus keterbukaan. Ini sebuah pelajaran dan kami ke depannya akan terus berbenah, baik segi keamanan dan juga Kedisiplinan kerja," katanya.
Sebelumnya diberitakan, bocah asal Kecamatan Batu Marmar, Kabupaten Pamekasan berinisial RS (4) tewas tenggelam di tempat wisata Sampang Water Park (SWP) pada Jumat 30 Juni 2023. Saat ini, kasus tersebut di tangani polisi.
(ADI)