MOJOKERTO : Kasus penemuan bayi perempuan di atas tumpukan kayu bakar di Dusun Ngrayung, Desa Kepuhpandak, Kecamatan Kutorejo, Mojokerto, terungkap. Pelaku tak lain Mirna, orang pertama yang mengaku menemukan bayi tersebut. Hasil penyelidikan polisi, Mirna juga merupakan ibu kandung dari bayi tersebut. Namun, pelaku mengarang cerita karena malu lantaran hamil di luar nikah.
"Sudah terungkap, yang menemukan itu ibunya," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo, Selasa 22 Juni 2021.
Andaru mengungkapkan, terungkapnya pelaku pembuangan bayi ini setelah pihaknya melakukan serangkaian penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara. Pasca polisi menerima laporan soal penemuan bayi perempuan tersebut. Namun kurang dari 12 jam, petugas sudah bisa mengungkap siapa sosok pelaku pembuangan bayi itu.
Berdasarkan hasil keterangan yang dikantongi polisi, Mr akhirnya mengakui jika bayi tersebut merupakan buah hatinya. Menurut keterangan Mr, ia juga tidak pernah membuang bayi tersebut. Hanya saja ia mengarang sebuah cerita soal penemuan bayi itu untuk membuat semua orang percaya.
BACA JUGA :Bayi di Tumpukan Kayu Bakar Gegerkan Warga Mojokerto
"Sebenarnya bayi itu tidak dibuang tepatnya, hanya saja saksi (ibu bayi) itu mungkin takut, malu sama orang tuanya, lantaran hamil di luar nikah," jelas Andaru.
Sejauh ini polisi belum menetapkan status Mr. Polisi masih mendalami kasus ini sebelum dilakukan gelar perkara. Sementara bayi perempuan tersebut masih berada di Puskesmas Kutorejo dengan pengawasan petugas medis. Sedangkan Mirna masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Kutorejo.
Diberitakan sebelumnya, warga Dusun Ngrayung, Desa Kepuhpandak, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto mendadak gempar. Mereka dikejutkan dengan temuan sesosok bayi tergeletak di atas tumpukan kayu bakar di halaman belakang rumah warga setempat. Informasi yang dihimpun di lokasi, bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan warga sekitar pukul 04.00 dini hari.
Saat ditemukan, bayi dalam kondisi tergeletak di atas tumpukan ranting kayu di belakang rumah Suryati. Tidak ada sehelai benang pun yang menempel pada tubuh bayi malang itu. Hanya payung bekas yang menutup tubuh mungilnya. Wanita berusia 57 tahun itu mengungkapkan, awalnya dia dan Mirna biasa-biasa saja dengan suara tangis bayi itu.
Akan tetapi rasa penasaran itu kian menguat, lantaran suara tangisan bayi itu tak kunjung berhenti. Mirna pun akhirnya mencari sumber suara itu ke belakang rumah Suryati. Betapa kagetnya dia saat mengetahui suara tangisan bayi itu bukan dari rumah tetangganya. Mirna yang melihat bayi di atas tumpukan ranting kayu bakar yang disiapkan untuk memasak makanan setiap hari itu, langsung mengambil.
Sembari berjalan ke dalam rumah, Mirna tak henti berteriak meminta tolong kepada Suryati. Mendapati hal itu, Suryati dengan cekatan mengambil kain taplak meja dan membalutkan ke badan bayi perempuan itu.
(ADI)