JOMBANG : Menjelang datangnya bulan suci Ramadan 1443 H, makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang ada di komplek pondok pesantren Tebuireng Jombang dibanjiri peziarah. Hal itu terjadi sejak sepekan terakhir. Bahkan pada Minggu 27 Maret 2022 jumlah peziarah kiasaran 20 ribu orang.
Padatnya pengunjung itu terlihat di jalan raya depan pesantren Tebuireng. Arus lalu lintas padat merayap. Rombongan peziarah datang dengan berbagai kendaraan. Ada yang menggunakan bus, mobil pribadi, minibus elf, serta kendaraan roda dua.
Jalan kecil atau gang di sekitar pesantren Tebuireng juga padat. Sedangkan area parkir di kawasan religi tersebut juga penuh. Padahal, area tersebut sanggup menampung 250 unit bus.
“Hari ini parkiran penuh. Banyak yang berada di luar. Kapasitas parkiran tersebut 250 unit bus,” kata pengurus pesantren Tebuireng Jombang Teuku Azwani, Minggu 27 Maret 2022.
Azwani menjelaskan, padatnya peziarah tersebut terjadi sejak sepekan terakhir. Itu karena mendekati bulan suci Ramadan. Sehingga banyak umat muslim yang berziarah ke makam leluhur serta ulama.
Baca juga : Avanza Vs Strada di Tuban, 1 Tewas
Apalagi, selain makam Gus Dur, di pesantren Tebuireng juga terdapat makam ulama lainnya. Di antaranya pendiri NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari, pahlawan nasional KH Wahid Hasyim, kemudian KH Yusuf Hasyim, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, serta makam kerabat pesantren Tebuireng lainnya.
“Hari ini jumlah peziarah sekitar 20 ribu. Meningkat beberapa kali lipat dibanding hari biasanya. Karena ini minggu terakhir menjelang Ramadan 1443 H,” kata pria kelahiran NAD (Nangroe Atjeh Darussalam) ini.
Azwani menandaskan, meski jumlah peziarah membludak, namun mereka tetap diminta mematuhi protokol kesehatan. Yakni, mencuci tangan menggunakan sabun sebelum memasuki area makam, serta mengenakan masker. Azwani juga mengatakan bahwa peziarah datang dari berbagai kota. Kebanyakan dari mereka datang secara rombongan.
“Untuk detail berasal dari mana peziarah itu, kita cek dulu di buku tamu,” ujarnya.
(ADI)