JAKARTA : Kesesuaian keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki para lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja masih minim. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyebutkan hanya sekitar 20 persen lulusan perguruan tinggi yang bekerja sesuai dengan program studi yang dipelajarinya.
Sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2022, mencatat tingkat pengangguran Indonesia sebesar 5,83 persen dari total penduduk usia kerja 208,54 juta orang. Dari jumlah pengangguran itu 14 persennya adalah lulusan jenjang diploma dan sarjana (S1).
Kondisi itu menjadi perhatian Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Menurut Lestari, upaya untuk mendorong agar lulusan perguruan tinggi dapat diserap sesuai dengan kebutuhan dunia usaha, memerlukan kesiapan yang matang lewat kolaborasi sejumlah pihak antar kementerian dan lembaga, serta swasta.
"Untuk itu, kami mendorong agar program praktisi mengajar digalakkan untuk menutup kesenjangan antara kompetensi lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan industri atau dunia kerja," katanya, Jumat 3 Februari 2023.
baca juga : Hari Kanker Sedunia, Lestari Moerdijat Dorong Peningkatan Pemahaman Masyarakat Sejak Dini
Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu juga mengatakan untuk jangka panjang diperlukan sistem pendidikan nasional yang mampu melahirkan SDM unggul dengan produktivitas tinggi di dunia kerja.
"Untuk itu, dibutuhkan peningkatan kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri dalam upaya membangun anak bangsa yang tangguh dan berdaya saing," tandas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
(ADI)