GRESIK : Warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Gresik Imron Andi meninggal dunia setelah empat hari dirawat di Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina. Dia dirujuk dari rutan ke RS dengan menggunakan mobil tahanan. Penyebabnya, rutan di daerah Banjarsari itu tak memiliki ambulans yang memadai.
Kepala Rutan Gresik Aris Sakuriyadi mengatakan, Imron sudah mengeluh sakit sejak Selasa 31 Agustus 2021. Dia muntah dan sesak. Pria 38 tahun itu pun sempat berobat dan dirawat di Poliklinik Rutan Gresik. “Namun, keesokan harinya sekitar pukul 12.30 WIB, sesak napasnya membera, yang bersangkutan kami rujuk ke RS Ibnu Sina,” ujar Aris, Senin 5 September 2021.
Namun, pelayanan rujukan dari rutan kurang optimal. Sebab rutan tak memiliki mobil ambulans. Warga binaan kasus pencurian itu pun dibawa menggunakan mobil tahanan yang seharusnya untuk operasional mengantar warga binaan ke pengadilan. Kondisi ini membuat Imron merasa semakin tak nyaman di dalam mobil tersebut.
“Kami sudah berupaya optimal, tapi memang keterbatasan kami karena tidak memiliki ambulans, kami mohon maaf,” ujar Aris.
BACA JUGA : Nekat !!! Napi Selundupkan Sabu dalam Dubur
Sesampainya di RS Ibnu Sina, tim tenaga kesehatan (nakes) melakukan pemeriksaan dan observasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Imron sempat diswab dan hasilnya negatif. Malam harinya, Imron dipindahkan ke Ruang Edelwise III. Namun setelah empat hari dirawat, Imron dinyatakan meninggal dunia. Aris menyebutkan penyakit Imron diderita sebelum masuk ke rutan.
“Kami mengucapkan duka yang mendalam dan mohon maaf kepada pihak keluarga,” tutur Aris
Pihak rutan lalu melakukan serah terima dengan pihak keluarga. Jenazah juga sudah dikebumikan. "Keluarga ikut mendampingi dan menunggu WBP selama dirawat di RS Ibnu Sina," katanya.
(ADI)