Jombang: Salah satu pemimpin Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur, berinisial MSAT masih dalam pencarian polisi. Petugas Polda Jawa Timur mengaku kesulitan menemukan tersangka karena banyak ruang rahasia di kawasan pesantren.
“Kami fokus (mencari MSAT) di dalam karena banyak sekali ruangan di sana yang kosong, yang tersembunyi. Sehingga kami terus menggeledah ruangan itu,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto.
MSAT, 42, merupakan anak pengasuh serta tokoh pondok Pesantren Shiddiqiyah Jombang. Ia menjadi DPO kepolisian setelah terlibat kasus pencabulan dan perundungan terhadap santri.
Melansir Antaranews.com, polisi masih kesulitan menemukan MSAT. Pihak keluarga dan pesantren dinilai tidak kooperatif. Mereka menghalangi-halangi proses hukum yang bersangkutan.
“Saya imbau ke keluarga tersangka untuk kooperatif bantu kami. Sekali lagi, kami imbau pihak dari MSAT bantu kamu,” Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Waryono.
Baca: 360 Pengikut Tersangka Pencabulan Santriwati Jombang Ditangkap
Izin operasional Pesantren Shiddiqiyyah Jombang pun dicabut oleh Kementerian Agama. Tindakan tegas ini diambil karena Kemenag memiliki kuasa administratif untuk membatasi ruang gerak lembaga yang di dalamnya diduga melakukan pelanggaran hukum berat.
Sementara itu Waryono mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kantor Kemenag Jombang, serta pihak-pihak terkait untuk memastikan para santri tetap memperoleh akses pendidikan yang semestinya.
"Jangan khawatir, Kemenag akan bersinergi dengan pesantren dan madrasah di lingkup Kemenag untuk kelanjutan pendidikan para santri," kata Waryono.
(UWA)