Tahan Segala Cuaca, Bawang Bauji Bikin Petani Lamongan Sumringah

Petani bawang merah di Lamongan tetap  panen melimpah di musim penghujan. (metrotv) Petani bawang merah di Lamongan tetap panen melimpah di musim penghujan. (metrotv)

LAMONGAN: Cuaca buruk di sejumlah daerah membuat berbagai komoditas pertanian rusak, termasuk tanaman padi, bawang dan cabai. Namun petani bawang merah di Lamongan justru tersenyum sumringah. Lho?  

Hujan dengan intensitas tinggi dalam satu bulan terakhir ini tidak membuat  petani bawang merah di Kabupaten Lamongan resah.  Sebaliknya,  mereka justru menikmati berkah dari hasil panen melimpah, berkualitas dan harga tinggi.

Supriyadi, salah satu petani bawang merah  di Desa Bakalrejo, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan mengatakan jika di desa ini  para petani bawang merah menanam jenis bauji atau manjung.

Hasilnya, meski cuaca buruk panen tetap melimpah. Bawang merah bauji atau manjung ini memang dikenal tahan segala cuaca. Bisa ditanam di musim kemarau maupun penghujan.

"Dibandingkan dengan tanaman padi, keuntungan menanam bawang merah cukup menjanjikan. Hanya dibutuhkan ketelaten dalam merawat, " ujarnya.

Bawang jenis bauji in  berhasil dibudidayakan Supriyadi di lahan seluas 100 meter persegi. Dari lahan ini, dia  mampu menghasilkan keuntungan bersih Rp 35 juta.

"Ini merupakan hasil bersih. Modalnya  Rp 10 juta mulai dari bibit dan juga perawatan, " ucapnya.

Wajah jika petani bawang merah bauji meraup untuk besar di musim panen ini. Sebab, harga bawang merah di pasaran meningkat tajam, mencapai Rp 30 ribu dari harga sebelumnya Rp 20 ribu. Menjelang  bulan suci ramadhan, harga bisa naik lagi karena permintaan tinggi.

 


(TOM)

Berita Terkait