SURABAYA : Sebanyak 22 terduga teroris jaringan Jemaah Islamiah (JI) ternyata sudah lima tahun bergerilya menecari anggota baru di Jawa Timur (Jatim). Selama kurun waktu itu mereka masif melakukan gerakan hingga berhasil merekrut 50 orang anggota baru.
Polisi tidak menyebutkan 50 orang yang telah bergabung dengan JI tersebut. Namun, mereka memastikan untuk terus melakukan pemantauan terhadap jaringan terlarang ini.
"Polri masih melakukan pengembangan. Polri akan melakukan pemantauan terhadap lokasi-lokasi yang menjadi titik penangkapan terduga teroris, termasuk juga lokasi lain," kata Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Suprapto, Kamis 18 Maret 2021.
Karena itu, hari ini ke-22 terduga teroris dibawa ke markas Densus 88 Mabes Polri untuk pemeriksaan. Mereka dibawa menggunakan dua bus milik Polda Jatim menuju Bandara Internasional Juanda. Proses pengiriman ini dilakukan dengan pengalawan ketat Brimob Polda Jatim.
Slamet mengatakan, 22 terduga teroris ditangkap di beberapa kota di Jatim, yakni Kota Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro dan Malang. Para tahanan teroris ini dikirim bersama dengan seluruh barang bukti seperti senjata tajam, senpi, kotak amal serta buku-buku tentang terorisme.
(ADI)