BMKG Tetapkan Status Bojonegoro Waspada Banjir

Warga mengevakuasi hewan ternak dari rendaman banjir (Foto / Metro TV) Warga mengevakuasi hewan ternak dari rendaman banjir (Foto / Metro TV)

BOJONEGORO : Berdasarkan hasil analisis data dari BMKG dengan Impact Based Forecast (IBF) serta BNPB dengan InaRisk, sejumlah wilayah di Jawa Timur statusnya ditetapkan waspada banjir. Di Jawa Timur salah satu daerah yang masuk status waspada banjir yakni Kabupaten Jember, Bojonegoro dan Lamongan.

“Daerah tersebut merupakan daerah dengan tingkat historikal banjir tertinggi berdasarkan DIBI (Data Informasi Bencana Indonesia). Rincian daerah berpotensi banjir dengan status waspada hingga ke level kecamatan,” tulis Pusdalops BPBD Jawa Timur, Senin 21 Maret 2022.

Diharapkan, Pemerintah Daerah untuk mengambil langkah antisipasi dan kesiapsiagaan, salah satunya dengan memantau kondisi terkini lapangan dan menyebarkan informasi peringatan (curah hujan, tinggi muka air) dan potensi wilayah terdampak. Melakukan koordinasi dengan stakeholder dalam penyiapan tim siaga bencana dan sumberdaya.

Selain itu, juga mengidentifikasi tempat pengungsian termasuk infrastruktur pengungsian sesuai protokol kesehatan, mengidentifikasi kebutuhan logistik dan peralatan, memastikan alat peringatan dini berfungsi dengan baik, serta memastikan ketersediaan rambu dan jalur evakuasi.

Baca juga : Bocah Sumenep Tenggelam Belum Ditemukan, Petugas Sisir Sungai Saroka

Sementara diketahui, sejak kemarin malam sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro terjadi banjir luapan sungai. Seperti di Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander dan Desa Pacul Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. Banjir terjadi setelah terjadi hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sekitar pukul 16.30 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Data dari Pemerintah Desa Pacul menyebutkan, jumlah rumah yang tergenang di Desa Pacul sebanyak 30 rumah tergenang yang berada di RT 06 sampai dengan RT 22, sementara pekarangan yang tergenang 6 hektar dan 15 hektar sawah. “Air mulai memasuki rumah sekitar pukul 23.00 WIB kemarin,” ujar Warga RT 13 Desa Pacul, Sadimah.

Banjir luapan sungai avoor tersebut menurutnya merupakan banjir terbesar sepanjang tahun ini. Sekitar pukul 17.00 WIB banjir belum surut di beberapa titik jalan lingkungan dan pekarangan rumah.

 


(ADI)

Berita Terkait