MALANG: Identitas keluarga asal Kabupaten Malang terinfeksi covid-19 varian omicorn sedikit terungkap. Mereka adalah warga Jalan Segaran RT02/RW01, Dusun Karanglo, Desa Banjararum, Kecamatan Singosari.
Perempuan berinisial LA, 30, tersebut kini telah dibawa ke Safe House Covid-19 di Rusunawa ASN, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang bersama dua orang anaknya. Dikabarkan sebelumnya, LA tertular dari suaminya, warga Kota Malang.
Sekretaris Desa Banjararum, Sutrisno, menjelaskan, petugas juga membawa anak dan orang tua LA ke Safe House Covid-19. Petugas membawa satu keluarga tersebut pada Jumat, 14 Januari 2022 sekitar pukul 22.00 WIB.
BACA: 2 Anak dan Ibunya Warga Kabupaten Malang Positif Omicron
"Tapi sementara yang dinyatakan Omicron dari informasi yang diperoleh Pemdes cuma satu orang itu saja. Yang duanya positif (covid-19) tapi tidak tahu Omicron atau tidak. Mereka dibawa semuanya ke safe house karena positif dan tinggal se rumah," katanya ditemui di Kantor Desa Banjararum, Sabtu 15 Januari 2022.
Sutrisno menceritakan, LA sehari-seharinya bekerja sebagai karyawan di salah satu bank di Kota Malang. LA pun disebutkan tidak banyak menghabiskan waktu di Desa Banjararum.
"Biasanya ibu LA itu kebanyakan tinggal di Kota. Setahu kami di Jalan Borobudur. Cuma waktu sakit kemarin ke Puskesmas pakai alamat Segaran. Cuma selama ini aktifitas di wilayah Kota Malang," bebernya.
Sutrisno mengaku masih belum mengetahui pasti penyebab LA terpapar Omicron. Sebab, warga sekitar juga tidak pernah mendengar gejala-gejala sebelumnya dari LA.
"Kami tidak tahu sudah tanya ke RT dan RW ya gak tahu soalnya jarang tinggal di sini. Tahu-tahu ya kemarin itu dibawa ke Safe House Rusunawa di Kepanjen," imbuhnya.
Sebelumya, ada sebanyak 20 orang warga kontak erat dengan LA telah dilakukan tes PCR. Namun hasilnya masih belum diketahui.
"Hasilnya belum tapi kami kemarin malam diminta untuk tracing melakukan tes PCR ke tujuh rumah kanan kiri depan dari yang bersangkutan. Hasilnya masih belum ada informasi sampai saat ini," terangnya.
Atas kejadian ini, pemerintah desa setempat langsung memberlakukan lockdown lokal di kawasan setempat. Terlihat terdapat dua orang polisi berjaga di depan pintu masuk RT 02.
"Lockdown lokal mulai hari ini selama tujuh hari untuk mengantisipasi agar tidak semakin menyebar virus ini. Harapannya begitu," tegasnya.
(TOM)