LUMAJANG : Baliho bergambar Puan Maharani bertebaran di jalan menuju pengungsian korban erupsi Gunung Semeru di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Baliho berukuran 3x2 meter itu memuat foto Puan Maharani memakai kerudung merah, lengkap dengan kata-kata mutiara "Tangismu, tangisku, ceriamu ceriaku. Saatnya bankit menatap masa depan".
Baliho Puan tersebut muncul sejak beberapa hari terakhir. Jumlahnya cukup banyak. Baliho itu dipasang di sepanjang jalan kurang lebih 2 km dengan jarak masing-masing sekitar 30-50 meter. Namun, keberadaan baliho tersebut justru mendapat komentar miring dari pengguna jalan, terutama pengungsi.
Mereka menilai baliho tersebut tidak etis, apalagi dipasang di wilayah yang sedang terkena bencana. Meski tidak mengganggu secara langsung, namun, keberadaan baliho tersebut dinilai tidak etis. Sebab, para pengungsi masih dalam keadaan berduka setelah kehilangan anggota keluarga dan tempat tinggal.
"Jadi ingat waktu kampanye. Di mana-mana ada poster. Tidak etis lah begitu. Apalagi kami ini sedang kesusahan. (baliho) itu bukan pada tempatnya," kata salah seorang pengungsi, Suliyanto, Rabu 22 Desember 2021.
Baca Juga : Angka Perceraian di Surabaya Capai 5.198 Kasus, Dominasi Gugatan Istri
Suliyanto mengatakan, para pengungsi saat ini sedang kebingungan karena kehilanga rumah dan harta benda. Selain itu mereka juga kehilangan pekerjaan. Karena itu dia mengaku tidak butuh dengan baliho, melainkan donasi.
"Yang kami butuhkan bukan poster. Tapi donasi, kebutuhan setelah relokasi. Logistik sudah banyak, tercukupi. Tapi, ke depannya itu yang kami butuhkan, setelah relokasi. Sebab kami kehilangan rumah dan lahan untuk kerja," katanya.
Karena itu dia berharap kepada siapa pun untuk tidak memanfaatkan situasi ini. Apalagi hanya untuk urusan politik. "Tolong jaga perasaan kami," tuturnya.
Hingga berita ini ditulis tidak belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas terpasangnya puluhan baliho tersebut. Namun, kuat dugaan baliho tersebut dipasang oleh relawan Puan Maharani beberapa hari sebelum kunjungan ketua DPR RI itu ke lokasi erupsi Gunung Semeru. Sebab, di bagian pojok baliho tertulis relawan Puan Maharini.
(ADI)