“Ternyata memang dari sekian desa, sekian puluh ribu penerima ada e-Warong yang kealpaan. Jadi dagingnya tidak dimasukkan freezer sehingga menjadikan daging itu busuk,” ujar Jazuli.
Jazuli mengaku, saat ini Pemkab Jombang sudah berkirim surat ke instansi terkait agar segera melakukan langkah yang tepat termasuk memberikan sanksi pada pihak suplaier hingga agen. “Kami sudah meminta agen dan suplair mengganti dengan daging yang layak. Kami juga sudah berkirim surat ke BNI sebagai pembina agen E-Warong untuk melakukan langkah penghentian agar ini tidak terjadi lagi,” tandas Jazuli
Sementara itu, sejumlah KPM mengaku sempat mengkonsumsi daging ayam busuk yang didapat dari bantuan sosial Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) itu. Daging tersebut sempat dimasak lantaran tidak ada lauk. Niken Purbolaras (39), warga Dusun Tronyok, Desa Sukorejo, salah satunya. Daging itu diterima ibu kandungnya Saudah (55), sempat dimasak sebagian. Dengan cara dicuci sebanyak tiga kali untuk menghilangkan bau busuk, daging kemudian dimasak lantaran tidak ada lauk.
BCA JUGA : Sok Jago! Pemotor Ngotot Masuk Bromo, Tantang Petugas
“Kemarin yang busuk itu sempat dimasak sama ibu separuhnya. Sempat dimakan juga, karena gak enak dan takut kenapa-kenapa, jadi semunya dibuang,” kata Niken.
Menurut Niken, meski daging busuk sempat dikonsumsi, namun tidak ada tanda-tanda aneh yang dialami sang ibu. Daging yang dimasak dengan cara digoreng tersebut diketahui hanya sedikit. “Alhamdulillah tidak apa-apa. Ya cuman merasa bau saja. kemarin itu digoreng sedikit,” bebernya.
(ADI)