Teteskan Air Mata, Wabup Blitar Borong Sayuran Saat Operasi Yustisi

Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso memborong sayur milik pedagang saat operasi yustisi. (ist) Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso memborong sayur milik pedagang saat operasi yustisi. (ist)

BLITAR: Pemandangan mengharukan terjadi saat  Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso memimpin operasi yustisi dan patroli lapangan memantau penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pasar Terpadu Kanigoro, Kamis pagi, 8 Juli 2021.

Tepat pukul 05.15 WIB, didampingi Kapolres Blitar AKBP. Leonard M.Sinambela dan Dandim 0808 Letkol Inf Didin Nasrudin Darsono, Wabup Rahmat Santoso  sampai di lokasi. Kemudian melakukan patroli keliling pasar dan menemukan sejumlah pelanggar tidak menggunakan masker. Selain memberikan teguran, orang nomor dua di Kabupaten Blitar itu juga memberikan masker kepada pelanggar.

BACA: Vaksinasi di Stadion Nglegok Blitar, 1500 Dosis Ludes 2 Jam!

Disela keliling pasar, langkah Rahmat Santoso terhenti ketika melihat perempuan renta sedang membungkus peyek dengan memakai nyala api lilin. Tiba-tiba, mata Rahmat Santoso terlihat sembab saat berbincang dengan nenek ini. Tak terasa air matanya pun menetes

“Saya ingat emak (ibu) saya, ” ucap pria yang akrab dipanggil Makdhe Rahmat ini.

Selain menghampiri nenek penjual krupuk peyek, Rahmat Santoso juga mendadak berhenti dan melakukan aksi borong sayur yang dijual seorang ibu paruh baya di area jalan sekitar pasar.

” Ibu-ibu  pedagang sayur ini pejuang bagi keluarganya. Mungkin saat kita masih tidur, mereka sudah ada di pasar ini. Almarhum emak (ibu) saya juga seorang pedagang. Beliau sudah berjuang sendiri menghidupi anak-anaknya karena bapak meninggal sejak saya masih kecil, ” kenangnya.

Terkait hasil operasi yustisi, Rahmat Santoso meminta masyarakat bersabar dan mengikuti aturan PPKM Darurat Jawa-Bali yang belaku dari 3-20 Juli 2020. Apalagi masih banyak dijumpai pengunjung pasar, pelaku usaha atau toko-toko bukan kebutuhan non esensial kurang mematuhi aturan PPKM yang tertuang dalam surat edaran Bupati Blitar.

”Memang kondisi ini berat, setahun lebih pandemi ini terjadi, saya merasakan betul keluh kesah pedagang, kesulitan mereka. Tapi sekali lagi, saya minta bersabar, berdoa dan tetap mematuhi aturan PPKM Darurat. Ini upaya kita bersama agar pandemi ini segera berakhir, ” ucapnya.


(TOM)

Berita Terkait