Kendaraan ODOL di Jatim Masih Ribuan, Ini Jurus Dinas Perhubungan!

Dinas Perhubungan Jatim mengelar diskusi dalam rangka mewujudkan program Zero Odol 2023. (ft/ist) Dinas Perhubungan Jatim mengelar diskusi dalam rangka mewujudkan program Zero Odol 2023. (ft/ist)

SURABAYA: Berbagai upaya dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim untuk mendukung program Indonesia bebas truk over dimension over load (Zero ODOL) 2023. Mulai pembinaan, pengawasan hingga sosialisasi.

Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono mengatakan berdasarkan data hasil operasi keselamatan dan ketertiban yang dilakukan pada 2019, jumlah kendaraan ODOL di Jatim masih mencapai ribuan.  

Dari 264 operasi penertiban yang dilakukan, total ada 68.424 kendaraan angkutan yang diperiksa. Hasilnya, ditemukan 2.202 kendaraan (15,15 %) over dimension. Sedangkan pelanggaran muatan (over load) sebanyak 319 kendaraan (2,19 %).

"Sedangkan untuk tahun 2020, karena masa pandemi covid 19, operasi keselamatan dan ketertiban hanya dilaksanakan pada bulan Januari dan Pebruari sebanyak 13 kegiatan dengan jumlah 3.555 kendaraan yang diperiksa," ujarnya saat membuka kegiatan seminar bertema 'Upaya Normalisasi Kendaraan ODOL untuk Mendukung Program Zero Odol 2023 di Jatim', Selasa 6 April 2021  

Meski jumlah operasi menurun, namun jika dipresentase pelanggaran masih berkisar diangka 20 persen. Rincianya, jumlah kendaraan yang melanggar ketentuan dimensi sebanyak 155 kendaraan (19,85 %) dan pelanggaran muatan sebanyak 4 kendaraan (0.51 %).

"Untuk itu upaya pembinaan dan pengawasan akan terus kita lakukan. Termasuk kegiatan hari ini kita kumpulkan semua pihak untuk berdiskusi dan menyatukan visi agar program zero ODOL 2023 terwujud," ujarnya.

Sementara dalam diskusi yang dihadiri Kasubdit Uji Tipe Kendaraan Bermotor Kemenhub, Dewanto Purnacandra, berbagai pihak seperti perwakilan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jatim dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jatim sepakat mendukung progam zero ODOL 2023.

"Pada intinya semua mendukung, meski ada berbagai kendala dan masukan juga.  Yang pasti masaslah keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama, tidak hanya Dishub. Setelah ini kita akan lakukan berbagai upaya. Selain pengawasan dan pembinaaan juga sosialiasi,  " ujarnya.  

Sebelumnya, program Indonesia bebas ODOL 2023 digulirkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengatasi masalah tingginya angka kecelakaan dan kerusakan infrastruktur jalan akibat angkutan ODOL.  Lewat noermalisasi ODOL idiharapkan bisa menghemat anggaran perbaikan jalan yang mencapai Rp 43 triliun.


(TOM)

Berita Terkait