SURABAYA : Tiga ekor hiu tutul terdampar di pesisir Desa Labang, Kabupaten Bangkalan dan mati. Bangkai tiga ekor hiu tersebut tersebar di tiga titik berbeda, salah satunya di bawah Jembatan Suramadu. Hasil pemeriksaan tim kesehatan hewan Universitas Airlangga (Unair), diketahui, terdapat banyak sampah di dalam tubuh mamalia laut itu. Beberapa di antaranta botol air mineral, plastik serta berbagai sampah lainnya.
Sampah-sampah tersebut ditemukan di bagian lambung ke bawah. Sampah-sampah berbahaya itu diduga karena memang kondisi perairan laut di Indonesia yang tercemar dan mengandung banyak sampah, sehingga tanpa sengaja dikonsumsi oleh hewan laut.
Dokter Hewan Unair, drh Bilqisthi Ari Putra mengatakan, dari pemeriksaan fisik, hiu tutul tersebut mati karena infeksi parah. Infeksi itu berpotensi menular. Karena itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengambil apalagi mengonsumsinya.
baca juga : Tiga Ekor Paus Tutul Terdampar di Bawah Jembatan Suramadu
Ari mengatakan, infeksi pada ikan tersebut dimungkinkan karena kontaminasi air laut yang kotor. Sebab, di dalam perur ikan ditemukan banyak sampah. "Ada banyak sampah plastik, seperti botol dan gelas plastik, sedotan, terutama dari lambung sampai ke belakang," katanya.
Diketahui, tiga ekor ikan hiu tutul terdampar di pesisir selatan Bangkalan. Ketiga hiu tersebut memiliki ukuran berbeda, yakni berukuran tiga meter, lima dan enam meter. Ketiga ekor ikan hiu tutul tersebut ditemukan oleh nelayan setempat sudah dalam kondisi mati dan terdampar di atas batu-batu karang laut.
Diduga, hiu tersebut terbawa gelombang dan arus air laut, lalu terjebak di antara batu karang hingga akhirnya mati.
(ADI)