BLITAR : Satreskrim Polres Blitar Kota terus menyelidiki kasus perampokan dan penyekapan Wali Kota Blitar Santoso. Dari hasil penyelidikan sementara, polisi telah mengantongi sejumlah ciri-ciri dari para pelaku perampokan. Selain mengenakan seragam ASN, satu di antara pelaku bahkan menggunakan topi Korpri.
Polisi menduga hal itu sengaja dilakukan para pelaku sebagai bentuk penyamaran agar seolah ada orang dalam di peristiwa perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar. Polisi juga menduga para pelaku sudah merencanakan aksi perampokan tersebut secara matang.
“Para pelaku sudah merencanakan aksi perampokan ini, karena tadi menggunakan seragam juga, sepertinya apa asumsi-asumsi keterlibatan orang dalam ini sudah mereka pikirkan,” kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono, Kamis 15 Desember 2022.
Selain menggunakan topi Korpri, para pelaku juga sepintas seperti menggunakan jaket milik kedinasan. Semua analisis tersebut dilakukan polisi dari rekaman CCTV. Tidak hanya itu pelaku juga menggunakan plat merah palsu pada mobil yang digunakannya.
Penyelidikan polisi menyebutkan bahwa nomor plat merah di mobil para pelaku sama persis dengan kendaraan Dinas milik Pemkot Kediri yang saat itu sedang berada di bengkel. Sehingga dari sejumlah analisis tersebut, polisi menduga para pelaku perampokan sudah merencanakan aksi ini jauh-jauh hari.
baca juga : Diduga Terkait OTT Sahat, Mantan Kades di Sampang Diamankan KPK
Polisi pun kini tengah mencari informasi ke sejumlah pembuat plat nomor kendaraan untuk mengungkap siapa pelaku perampokan. “Kayak nomor mobil para pelaku setelah kami cek itu sama dengan kendaraan Dinas Pemerintah Kota Kediri yang ada di bengkel, kami kini tengah mencari informasi ke sejumlah pembuat plat, siapa tahu ada informasi mengenai pelaku,” imbuhnya
Polisi kini tengah melakukan pelacakan terhadap kendaraan pelaku dengan menggunakan sejumlah rekaman kamera CCTV dan tilang elektronik. Pelacakan jejak terakhir kendaraan para pelaku kini juga masih dikerjakan polisi agar segera bisa menangkap para pelaku.
“Kami ini masih melakukan pengejaran terhadap jejak terakhir kendaraan para pelaku berada dengan bantuan alat rekaman CCTV dan tilang elektronik,” ungkapnya.
Selain meneliti rekaman CCTV, polisi kini juga terus melakukan rekaman sejumlah saksi. Total hingga kini sudah ada 30 orang saksi yang diperiksa oleh polisi. Saksi-saksi tersebut terdiri dari Wali Kota Blitar Santoso dan istrinya, 3 orang Satpol PP yang berjaga, serta sejumlah orang dekat Wali Kota Blitar.
“Total hingga kini kami sudah memeriksa 30 orang saksi untuk dimintai keterangan agar kasus ini segera terungkap,” katanya
Polisi kini juga terus mendalami dugaan keterlibatan orang dalam di Kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar. Termasuk sejumlah asisten rumah tangga dan sopir yang dulu pernah bekerja dengan Santoso namun telah diberhentikan
(ADI)