Akupresure, Pijat Kilat Penurun Tekanan Darah! Cocok Buat Peserta Vaksin

Peserta vaksinisasi di Kemenag Gresik mendapatkan terapi  akupresure untuk menurunkan tekanan darah. (metrotv) Peserta vaksinisasi di Kemenag Gresik mendapatkan terapi akupresure untuk menurunkan tekanan darah. (metrotv)

GRESIK: Ada pemandangan berbeda saat jalannya vaksinasi dosis kedua di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis 18 Maret 2021.

Sebelum disuntik, beberapa peserta vaksin dari staf Kemenag, guru madrasah hingga pegawai pelayanan KUA tampak dipijat oleh para tenaga medis. Mulai dari pergelangan tangan, kepala dan pundak.

Pijatan para tenaga medis ini bukan sembarang pijat. Namun menggunakan metode akupresure. Metode ini berguna untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang kebanyakan dialami peserta vaksin.   

Salah seorang petugas kesehatan dari Puskesmas Alun- alun Gresik,  Neneng Rahayu mengatakan, metode ini dapat membuat peserta vaksinasi langsung rileks dan tenang. Sehingga bisa mengurangi tekanan darah tinggi.

"Selain membuat tenang, bagi yang memiliki tensi darah tinggi dalam waktu kurang dari 5 menit, tensi darah turun dan dapat melaksanakan vaksinasi, " ujarnya.

Salah seorang peserta vaksinasi, Kholilah mengakui jika sebelumnya sempat tegang saat akan divaksin.  Selain itu tensi darahnya juga tinggi di atas 200 sehingga tidak bisa langsung disuntik vaksin.

"Setelah di akupresure langsung turun dan bisa ikut vaksin, " ujar guru madrasah ini.

Sementara Koordinator vaksinasi di Kantor Kemenag Gresik mengatakan, akupresure merupakan metode yang pertama kali dilakukan  dengan melakukan tekanan (pijat) pada titik-titik syaraf tertentu.

Metode ini sengaja dilakukan lantaran saat melaksanakan vaksinasi covid-19 dosis pertama, banyak peserta yang gagal karena terkendala tensi darah tinggi.  

Namun setelah menggunakan metode akupresure, semua peserta vaksinasi di Kantor Kemenag Kabupaten Gresik bisa divaksin, tanpa ada kendala lagi. Total, jumlah kehadiran laki- laki sebanyak 199 orang dan perempuan 193 orang.

 


(TOM)

Berita Terkait