"Vaksinasi booster kita siapkan, setelah transisi selesai, vaksin ini harganya di bawah Rp100 ribu belum pakai ongkos," kata Budi, dikutip dari Medcom.id, Kamis, 9 Februari 2023.
Menurutnya, harga vaksin tersebut masih dianggap wajar dan terjangkau untuk dibeli oleh masyarakat mampu. Namun untuk masyarakat yang kurang mampu pemenuhan vaksin booster covid-19 akan dilakukan melalui mekanisme Penerima Bantuan Iuran (PBI).
"Tiap enam bulan sekali Rp100 ribu suatu angka yang masih make sense. Untuk masyarakat yang tidak mampu kita cover mekanisme PBI," jelasnya.
Budi juga menjelaskan, pemberlakukan harga pada vaksin booster kedua bukan tanpa alasan. Saat ini kekebalan masyarakat Indonesia terhadap virus Covid-19 sudah mulai terbentuk. Oleh karena itu, pemerintah sedikit demi sedikit melepaskan intervensi terkait vaksinasi.
"Nanti ini sifatnya mengurangi intervensi pemerintah tapi meningkatkan partisipasi masyarakat," sebutnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, kedepannya vaksinasi booster Covid-19 akan seperti vaksin meningitis yang disuntik bertahap ketika dibutuhkan. Sifat vaksin meningitis pun tidak wajib tetapi hanya untuk berjaga-jaga.
(SUR)