Survei LSI: Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat di Jatim, Khofifah Pilihan Utama Cawapres

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (Foto / Istimewa) Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (Foto / Istimewa)

SURABAYA : Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bersaing ketat sebagai Calon Presiden (Capres) pilihan masyarakat Jawa Timur (Jatim). Berdasarkan rilis survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) Ganjar Pranowo unggul dua persen di tas Prabowo Subianto. Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, dalam simulasi semi terbuka (banyak nama) dan boleh menyebutkan nama lainnya, Ganjar Pranowo dipilih oleh 22,5 persen. Sedangkan Prabowo Subianto dipilih 20,2 persen.

Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berada di posisi ketiga (10,6 persen), disusul Tri Rismaharini (7,5 persen), dan Anies Baswedan (5,7 persen). "Sementara nama-nama lainnya lebih rendah, kurang dari 4 persen. Belum menjawab 7,8 persen," katanya.

Menurutnya, ada tiga alasan utama masyarakat memilih calon presiden, yaitu merakyat atau memperhatikan rakyat, tegas dan berwibawa, dan jujur. Prabowo Subianto dipilih terutama karena alasan tegas dan berwibawa.

"Sedangkan Ganjar Pranowo dipilih karena alasan merakyat," katanya.

Baca juga : Wapres Mau Lewat, Sopir Truk Malah Nyabu di Tol Gempol

Untuk Calon Wakil Presiden (Cawapres), lanjut dia, Gubernur Jatim Khofifah menjadi pilihan utama masyarakat. Dalam simulasi sebelas nama cawapres, Khofifah berada di urutan pertama sebagai calon yang paling pantas menjadi wakil presiden.

Khofifah dipilih sebagai cawapres oleh 21,8 persen pemilih. Lalu Ganjar Pranowo 14,5 persen, Ridwan Kamil 13,4 persen dan Sandiaga Uno 13,2 persen. Selanjutnya adalah Anies Baswedan 10,6 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 7,5 persen. Nama-nama lainnya di bawah 4 persen.

Sementara untuk peta pemilu legislatif (pileg), PDIP masih berada di urutan pertama di susul PKB dan Gerindra. Di Jatim pada simulasi 17 lambang partai dan boleh menyebutkan nama lainnya, PDIP 27,9 persen paling banyak dipilih. PKB 24,3 persen dan Gerindra 11,3 persen.

"Demokrat 8,2 persen, Golkar 6,8 persen, partai lain lebih rendah. Belum menjawab 10,2 persen," kata Hanan.

Lebih jauh Djayadi menjelaskan, pengambilan data lapangan dilakukan pada 6 sampai 13 Maret 2022. Populasi survei seluruh WNI di Jatim yang punya hak pilih dalam pemilihan umum. Yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Ukuran sampel sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

Sampel berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional. Wawancara tatap muka dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih. Kendali mutu hasil wawancara dilakukan secara random pada 20 persen dari total sampel oleh supervisor lapangan dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

"Dalam kendali mutu ini tidak ditemukan kesalahan berarti," kata Djayadi.

 


(ADI)

Berita Terkait