JAKARTA : Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pemerintah pusat masih punya anggaran Rp1 triliun untuk membiayai dampak bencana alam. Anggaran itu, salah satunya akan digunakan membantu penanganan erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.
“Dalam mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita selalu ada cadangan untuk bencana, yang selama ini kita cadangkan di dalam cadangan bendahara umum negara,” kata dia di Jakarta, Selasa 7 Desember 2021.
Kendati demikian, dia mengatakan, masih menunggu kebutuhan pendanaan erupsi Gunung Semeru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial (Kemensos). "Itu anggarannya akan langsung disampaikan dari BNPB dan Kemensos. Itu akan dihitung, bencana alam biayanya tergantung dari bencananya,” tuturnya.
Dia menjelaskan, pemerintah pusat juga tengah mengecek ketersediaan anggaran di pemerintah Kabupaten Lumajang supaya penggunaan uang negara dapat efisien. Adapun realisasi anggaran penanganan bencana hingga akhir November 2021 mencapai Rp2,7 triliun.
Baca Juga : Update Korban Erupsi Gunung Semeru: 34 Meninggal dan 22 Orang Hilang
Angka ini sekitar 72,97 persen dari total pagu Rp3,7 triliun. Total anggaran tersebut untuk berbagai pelayanan, seperti biaya rawan bencana di kabupaten/kota, kesiapsiagaan bencana, penyelamatan dan evakuasi korban, serta penanggulangan rehabilitasi bencana baik di bidang pertanian dan perkotaan.
Menurutnya, yang besar untuk penyelamatan dan evakuasi korban mencapai Rp1,6 triliun, sedangkan rehabilitasi korban Rp1,1 triliun. Dia memastikan pemerintah pusat tetap siap siaga mendanai bencana alam meski saat ini sudah berada di periode akhir tahun. Hal tersebut mengingat pada Desember-Februari biasanya banyak terjadi hujan dan tanah longsor.
“Meski sudah tutup tahun, tidak berarti kita sudah tutup buku. Jadi, kita tetap standby siaga,” ujarnya.
(ADI)