SURABAYA : Pencoretan baliho ketua DPR Puan Maharani di sejumlah daerah berbuntut. DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya melaporkan tindakan yang ditengarai sebagai aksi vandalisme itu ke sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya. Laporan tersebut disampaikan oleh Badan bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.
Ketua PAC Bulak yang juga anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya Riswanto mengatakan aksi vandalisme tersebut ditengarai terjadi pada Sabtu 24 Juli 2021. Baliho bergambar Puan yang berisi ajakan mematuhi protokol kesehatan serta menjaga imunitas dicoret oleh orang tidak bertanggungjawab.
“Kami berharap polisi bertindak dan menangkap pelaku sesuai proses hukum yang berlaku karena itu properti milik PDI Perjuangan,” ujarnya.
BACA JUGA : Pemkot Surabaya Cairkan Rp89 Miliar untuk Insentif Nakes
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono menilai Puan merupakan figur penting nasional saat ini. Sebagai ketua DPR, politikus PDI Perjuangan itu aktif turun ke berbagai daerah untuk terjun langsung dalam penanganan pandemi Covid-19. “Sebagai ketua DPR, wajar jika beliau menyampaikan pesan melalui alat peraga seperti baliho. Tujuannya jelas, mengajak masyarakat bersama-sama memerangi pandemi covid-19,” tuturnya.
Pejabat yang akrab disapa Awi itu yakin pihak kepolisian tidak akan tinggal diam dengan laporan tersebut. Dia berharap pelaku segera tertangkap agar bisa diproses sesuai aturan yang berlaku. “Kami percaya polisi akan menuntaskan kasus ini karena ini menyangkut kehormatan pejabat tinggi negara,” katanya.
Bahkan tak hanya di Surabaya, aksi vandalisme terhadap baliho Puan juga terjadi di Blitar. Pelaku mencoret baliho Puan dengan coretan pilok hitam bertuliskan "open bo". Kasus ini juga tengah dilakukan penyelidikan kepolisian setempat.
(ADI)