PONOROGO : Penyidik Satreskrim Polres Ponorogo terus mengembangkan kasus penganiayaan santri Gontor hingga tewas. Meski sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus itu, namun polisi masih melakukan pendalaman untuk mencari kemungkinan pelaku lain, termasuk keterlibatan pesantren dalam kasus ini.
"Kami masih mengumpulkan bukti, apakah dua tersangka ini bisa melibatkan lainya, termasuk tanggung jawab dari pondok terkait kasus ini," kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta saat berkunjung ke Ponorogo, Senin 12 September 2022.
Nico tidak menjelaskan detail keterlibatan pesantren Gontor dalam kasus penganiayaan santri ini. Namun, besar kemungkian berkaitan dengan upaya mereka menutupi kasus tersebut. Sebagaimana diketahui pihak pesantren sebelumnya menyebut korban meninggal akibat kelelahan.
"Kabarnya keluarga korban akan datang. Nanti akan dimintai keterangan lagi," tuturnya.
Sementara itu dua tersangka MFA, santri asal Tanah Datar, Sumatera Barat dan IH asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung masih menjalani pemeriksaan. Dua santri senior korban tersebut saat ini sudah ditahan di Mapolres Ponorogo.
Baca juga : Soal Kematian Mahasiswi Unej, Begini Penjelasan Dokter Ahli Forensik
Diketahui santri Ponpes Gontor Albar Mahdi tewas dianiaya seniornya. Santri kelas 11 asal Palembang tersebut dihajar santri senior seusai mengikuti perkemahan di pesantren. Kasus ini terbongkar setelah ibu korban curiga dengan luka korban. Setelah itu dia bertemu dengan pengacara Hotman Paris Hutapea.
(ADI)