Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menyebut pemerintah telah memastikan ada beberapa investor yang bersedia berinvestasi dan mengganti bianglala tersebut.
"Pasti banyak investor yang mau masuk. Selecta juga mau, termasuk Jatim Park Group juga mau. Mana saja, yang penting berkomitmen, kami persilahkan," kata Aries dikutip dari Antara, Kamis, 30 Mei 2024.
Bianglala di Alun-Alun Kota Wisata Batu akan diganti dengan yang baru mengingat usia ikon wisata tersebut berusia lebih dari sepuluh tahun. Berdasarkan kajian, memperbaiki bianglala hanya akan membuatnya bertahan selama satu tahun sebelum kembali tidak bisa digunakan.
Pemkot Batu memutuskan mengganti bianglala karena biaya perbaikan dinilai lebih besar. Pemerintah Kota Batu akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengganti ikon wisata tersebut.
"Karena kita mau mengadakan (mengganti bianglala dengan yang baru), rasanya tidak elok jika kita semua yang harus melakukan itu. Jadi kami berharap investor yang masuk," katanya.
Bianglala yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Kecamatan Sisir, dibangun pada masa kepemimpinan Wali Kota Eddy Rumpoko pada 2011. Wahana wisata ini telah menjadi salah satu ciri khas Kota Batu dan menarik minat wisatawan.
Ikon wisata Kota Batu ini tidak beroperasi sejak Desember 2022 karena masalah keamanan. Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu telah melakukan uji kelayakan terhadap daya tarik wisata di Alun-Alun tersebut.
Kota Batu merupakan salah satu kota wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2023, jumlah kunjungan wisatawan di Kota Batu mencapai lebih dari 10 juta, dengan target 12 juta kunjungan pada 2024.
(SUR)