JAKARTA : Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan, penularan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak tergolong cukup cepat. Hal tersebut disebabkan beberapa hal. Kepala Biro Komunikasi Kementan Kuntoro Boga mengatakan, salah faktor yang membuat penyebaran virus PMK cepat meluas saat ini adalah metode penularannya.
"Penularan virus bersifat airborne yang membuat penularan bisa cepat hingga radius 10 km maka penyebaran PMK memang sangat tinggi," katanya, Kamis 16 Juni 2022.
Selain itu, terkait momentum jelang perayaan Iduladha. Seperti diketahui, pada perayaan Iduladha, permintaan hewan ternak cenderung naik. "Kondisi yang terjadi saat ini juga bertepatan dengan kesiapan kita jelang hari raya Iduladha, sehingga lalu lintas ternak di daerah sentra terjadi lebih cepat dari kondisi normal, dan dapat mempercepat penularan virus PMK," ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah terpaksa memperketat lalu lintas hewan ternak untuk mencegah penyebaran dan penularan virus PMK ke daerah lain yang belum terjangkit. "Salah satunya, dengan menerapkan check point, karantina hewan dan tol laut, serta menghindari lalu lintas dari zona hijau ke zona wabah," ucapnya.
Baca juga : Anies Raih Rekomendasi Terbanyak Capres Pilihan DPW Nasdem
Kementan menyatakan, setidaknya saat ini sudah terdapat 18 provinsi serta 180 kabupaten di seluruh Indonesia. Terdapat 151.536 ekor sapi yang sakit, dan 698 ekor hewan yang mati. Mengenai kondisi tersebut, Kementan mengambil upaya percepatan penyuntikan vaksinasi pada sentra peternakan hewan, khususnya yang rentan tertular wabah PMK.
Untuk pengadaan vaksin, Kementan bakal menggunakan dana darurat demi mendapatkan vaknis sebanyak 3 juta dosis. Pada tahap pertama didatangkan 800.000 dosis yang akan tiba malam ini.
"Mengingat jumlah vaksin darurat sangat terbatas, maka penyuntikan vaksin akan diperuntukkan pada hewan sehat yang berada di zona merah dan kuning, wilayah pembibitan dan sentra peternakan sapi perah," pungkasnya.
(ADI)