Imbas Pembatalan Haji, Antrean Haji Jatim Hingga 31 Tahun

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

SURABAYA : Masa daftar tunggu calon jemaah haji Indonesia kian panjang. Hal itu menyusul keputusan pemerintah memabatalkan kembali pelaksanaan ibadah haji tahun 2021. Plt Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jatim M Nurul Huda mengatakan, di Jatim, jumlah calon jemaah haji yang telah masuh daftar tunggu sekitar 1,5 juta. Sedangkan yang baru mendaftar mencapai 80.000 orang.

"Maka, apabila ada yang mendaftar tahun ini, daftar tunggunya sampai 31 tahun. Daftar sekarang berangkatnya 31 tahun kemudian," katanya, Kamis 3 Juni 2021.

Nurul mengatakan, penundaan pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 telah diputuskan pemerintah. Karena itu, Kanwil Kemenang Jatim juga harus mematuhi keputusan tersebut. "Langkah selanjutnya yakni menyosialisasikan keputusan tersebut kepada para calon jemaah, melalui kepala seksi haji dan umrah kemenang kabupaten/kota," ujarnya.

BACA JUGA : Imbas Pembatalan Haji, Menag Jadi Trending Topic Twitter

Diketahui, Kemenag RI mengumumkan pembatalan keberangkatan jemaah haji pada tahun 1442 Hijriah atau 2021 Masehi. Pembatalan keberangkatan jemaah haji Indonesia tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan Pemberangkatan Jemaah Haji Tahun 1442 Hijriah atau 2021 Masehi.

"Menetapkan, penetapkan pembatalan keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1442 Hijriah atau 2021 Masehi bagi warga negara Indonesia yang menggunakan kuota haji Indonesia dan kuota haji lainnya," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi persnya, Kamis 3 Juni 2021.

Keputusan pembatalan keberangkatan jemaah haji ini diambil setelah melalui dialog panjang dengan Komisi VIII DPR, alim ulama, ormas Islam. Bahkan sebelumnya, Kemenag telah melakukan persiapan penyelenggaraan haji sejak 24 Desember 2020 dengan membentuk tim krisis haji di tengah pandemi Covid-19.

"Kami juga semua tahu bahwa pandemi Covid-19 masih belum berlalu, di Indonesia mulai terlihat bagus penanganannya tapi di belahan dunia lain, kita menyaksikan pandemi Covid-19 belum terkendali dengan baik," ujarnya.

 


(ADI)

Berita Terkait