SURABAYA : Kasat Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya AKBP Memo Ardian dicopot dari jabatannya. Memo dimutasi menjadi Analis Kebijakan Muda Bidang Gadik SPN Polda Jawa Timur. Mutasi itu berdasarkan Surat Telegram Kapolda Jatim bernomor ST/885/V/KEP/2021 tertanggal 11 Mei 2021 yang ditandatangani oleh Karo SDM Komisaris Besar Polisi Andi Syahriful Taufik.
Dalam surat itu, posisi Memo di Polrestabes Surabaya digantikan oleh Komisaris Polisi Daniel Somanonasa. Pencopotan Memo ini dilakukan beberapa hari setelah penggerebekan lima anggota Satresnaskoba Polrestabes Surabaya. Karena itu, muncul spekulasi bahwa pencopotan Memo beerkaitan dengan kasus tersebut.
"Memang benar, Pak Kapolda sudah mengeluarkan TR terkait mutasi itu," katanya, Selasa 11 Mei 2021.
Gatot menyebut, bukan hanya Memo yang dimutasi, tetapi juga empat anggota Satnarkoba Polrestabes Surabaya lainnya. Ada lima yang dimutasi dari jajaran Polda Jatim. Menurutnya, mutasi itu biasa dalam tubuh organisasi Polri, khususnya di Polda Jawa Timur.
"Untuk penyegaran, prinsipnya," katanya.
Apakah mutasi lima anggota itu terkait dengan kasus dugaan pesta narkotika yang digerebek anggota Paminal Markas Besar Kepolisian RI dan Propam Polda Jatim beberapa waktu lalu? Gatot tidak memberikan jawaban.
"Yang jelas, (mutasi) itu untuk penyegaran. Penyegaran organisasi saja biar lebih kuat dan solid lagi," ujarnya.
Diketahui, petugas Div Propam Mabes Polri dan Bid Propam Polda Jatim menggerebek lima anggota Satresnarkoba saat pesta sabu di sebuah hotel di Surabaya. Delapan orang diamankan dalam penggerebekan itu, termasuk tiga warga sipil.
Kelima anggota Polrestabes Surabaya yang diamankan itu ialah Iptu EJ, Iptu RS, Aipda AP, Brigadir S, dan Brigadir IS. Adapun warga sipil yang ikut diamankan yaitu JC, D, IS. Dari penggerebekan itu, ditemukan barang bukti narkotika berupa sabu-sabu seberat 27,4 gram, delapan butir pil happy five, dan satu butir pil ekstasi.
Mengetahui itu, Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Nico Afinta marah. Dia mengaku akan menindak tegas oknum yang telah mencoreng institusi Kepolisian RI itu. Dia juga mengaku menyesal ada oknum anggota Polri yang justru bermain-main dengan narkotika, di tengah upaya keras Polri memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba).
"Kerja keras kami memberantas narkoba tercoreng oleh ulah oknum ini," katanya
Nico mengatakan tidak ada toleransi untuk pelanggaran berat seperti itu.
"Akan pecat kelima polisi yang diamankan. Tidak ada toleransi bagi pelaku narkoba," ujarnya.
(ADI)